SOLO — Menyikapi isu-isu strategis pendidikan yang berkembang saat ini, Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) cabang Surakarta menggelar Seminar Nasional Pendidikan di Ruang Seminar Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo, Sabtu (12/1/2013).
Ketua ISPI cabang Surakarta, Suwalni Sukirno, menjelaskan pada seminar itu dibahas tiga subtema, yaitu uji kompetensi guru dan menyongsong kompetensi dosen, peningkatan profesional pendidik dan tenaga kependidikan, serta pengembangan model pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komputer (TIK).
Kegiatan itu diikuti sekitar 250 peserta yang terdiri atas para pendidik dan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dari Universitas Sebelas Maret (UNS), UTP, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo, Universitas Widya Darma (Unwida) Klaten dan Universitas Veteran (Univet) Sukoharjo yang tergabung dalam ISPI cabang Surakarta.
Suwalni memaparkan seminar itu digelar bertujuan membahas isu-isu kependidikan yang memiliki dampak positif bagi kondisi pendidikan di Indonesia. Dia juga menilai banyak perubahan yang terjadi di dunia pendidikan dan ISPI mendukung semua perubahan yang mengarah pada hal positif. “Kamu memberi dukungan berupa sosialisasi dan bantuan,” jelasnya saat ditemui wartawan di sela-sela acara, Sabtu (12/1/2013).
Dalam kesempatan itu, Pembantu Rektor I UNS, Sutarno, menjelaskan salah satu isu strategis di bidang pendidikan adalah perubahan kurikulum. Hal itu akan berimplikasi pada banyak hal, salah satunya semacam pengurangan mata pelajaran. Itu juga berpengaruh pada para pengajar yang harus meningkatkan kompetensinya.