SOLOPOS.COM - Brimob sisir Gunung Patingkea, Senin (29/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Zainuddin M.N.)
ISIS di Indonesia tengah jadi sorotan. Kelompok Santoso yang diduga memenggal tiga warga, terus diburu.
Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mengungkapkan pihaknya menggelar operasi untuk mengejar pelaku pembunuhan sadis tiga warga di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
“Kita sudah lakukan pengejaran, operasi. Tetapi kita belum dapatkan,” kata Kapolri saat dikonfirmasi, Kamis (17/9/2015).
Seperti diberitakan, Minggu (13/9/2015), di Dusun Baturiti, Desa Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong. Pelaku, menurut keterangan para saksi, membunuh korban dengan cara dipenggal lehernya.
Kejadian berikutnya terjadi di Desa Torue, Parigi Moutong, seorang warga bernama Hengky, tewas dibunuh kelompok yang sama, Senin (14/9/2015). Lalu, Selasa (15/9/2015), ditemukan mayat tanpa kepala di sekitar Desa Salubunga, Kecamatan Sausu.
Kapolri menduga kuat berdasarkan hasil penyelidikan korban dibunuh oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Menurut Badrodin Haiti, kelompok Santoso gencar menebar ancaman ke warga setelah terlibat aksi kontak senjata dengan aparat keamanan Agusutus lalu.
“Santoso ini memang sudah mulai mengancam akan turun, akan membalas nyawa, darah dibalas dengan darah, mereka juga telah membunuh warga,” katanya. Kelompok Santoso merupakan salah satu kelompok di Indonesia yang menyatakan diri mendukung ISIS.
Badrodin Haiti mengatakan kelompok Santoso menyasar siapa saja yang ditemuinya untuk melancarkan aksi balas dendam. Karena itu, mereka terus membuat teror kepada masyarakat sekitar.
“Kami sudah meminta untuk mengamankan seluruh warga yang ada di kebun-kebun, di ruas-ruas kali. Menjaga satu persatu ya, tentu enggak bisa,” katanya.