News
Jumat, 21 Agustus 2015 - 23:30 WIB

ISIS DI INDONESIA : Gagal Latihan di Pusdikpassus, Polri Kirim Brimob ke Inggris

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti (JIBI/Solopos/Antara/Vitalis Yogi Trisna)

ISIS di Indonesia diduga terkait kelompok Santoso. Brimob ingin latihan di Inggris setelah gagal berlatih di Pusdikpassus.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mulai mempertimbangkan tawaran dari negara lain untuk melatih Brimob. Hal itu dipertimbangkan setelah ajakan latihan dengan pasukan Raider TNI hanya diizinkan di Rindam, bukan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Advertisement

Seperti diketahui Batujajar merupakan tempat Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) untuk melatih pasukan yang hendak bergabung Kopassus.

“Panglima [TNI] sudah berikan jawaban bahwa [latihan] tidak dilakukan di Batujajar. Tetapi dilakukan di Rindam-Rindam. Saya pikir, kalau di Rindam sama saja dengan latihan-latihan lain. Oleh karena itu, kita akan terima tawaran dari beberapa negara,” katanya di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Negara yang dimaksud, kata Badrodin Haiti, adalah Inggris. Menurutnya, negara Ratu Elizabeth itu sudah memiliki tempat latihan tertentu baik dari unsur militer maupun kepolisian. “Tergantung kemampuan yang kita minta,” kata mantan Kapolda Jawa Timur itu.

Advertisement

Beberapa hari lalu, beredar surat dari Kapolri yang menyatakan keinginan Polri mengikutsertakan Brimob dalam latihan dengan pasukan Raider TNI. Keikutsertaan itu dilakukan agar Brimob memperoleh kemampuan perang di hutan sehingga mempermudah operasi pengejaran teroris Santoso, di Poso, Sulteng.

“Kan berbeda dengan kemampuan yang sudah ada di kita. Bagaimana cara kita bertahan, bagaimana sistem evakuasinya di daerah-daerah operasi. Semuanya harus kita pelajari,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif