News
Selasa, 19 Agustus 2014 - 14:00 WIB

ISIS DI INDONESIA : 5 Masjid di Malang Diduga Sebarkan Ajaran ISIS, Kebanyakan di Dekat Kampus

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Graffiti bertuliskan dukungan untuk kelompok ekstremis Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terpampang di tembok toko sebelum Pasar Karangpandan, Karanganyar, jawa Tengah, Minggu (3/8/2014). Graffiti serupa juga tampak di sepanjang jalur jalan Solo-Tawangmangu hingga jalan tembus Cemoro Sewu-Sarangan, Jawa Timur.

Solopos.com, MALANG — Pengaruh dan ajaran kelompok garis keras Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau kini disebut IS diduga telah menyebar di sejumlah masjid di Indonesia. Di Kota Malang, Jawa Timur, lima masjid sedang dalam pantauan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat karena terindikasi sebagai tempat menyebarkan radikalisme.

Ketua FKUB Kota Malang, Sudjoko Santoso, mengatakan aliran radikal yang disebarkan termasuk faham yang disebarkan ISIS.  Kebanyakan masjid berada di lingkungan kampus dan tempat kos mahasiswa.

Advertisement

“Mahasiswa memang menjadi sasaran utama penyebaran aliran Islam radikal, sehingga kegiatan dan aktivitasnya harus terus kita pantau agar tidak sampai terjerumus, termasuk kegiatan yang dilakukan di masjid,” tegasnya seperti dikutip Antara.

Kelima masjid tersebut ada di Kecamatan Lowokwaru. Awalnya, FKUB mengaku mendapat laporan dari masyarakat. Ketika dicek, semula masjid-masjid itu hanya menjadi tempat berkumpulnya mahasiswa, namun lama-kelamaan arah pembicaraannya soal politik dan Islam garis keras.

FKUB menyatakan terus berkoordinasi dengan polisi guna menangkal aliran ISIS di kota ini. “Kami bersama TNI dan kepolisian terus melakukan pemantauan. Khususnya di titik-titik yang diduga rawan sebagai lokasi penyebaran aliran Islam garis keras, termasuk ISIS,” tandasnya.

Advertisement

Namun belum lama ini Komandan Korem (Danrem) 083 Baladhika Jaya, Kolonel (Arm) Totok Imam Santoso, memastikan wilayah Kota Malang steril dari ISIS.

“Namun demikian, TNI tetap akan meningkatkan fungsi intelijen untuk menjalin komunikasi dengan semua elemen. Peran Bintara Pembina Desa [Babinsa] di masyarakat juga semakin diaktifkan, bahkan kalau ada kelompok masyarakat yang gerak-geriknya mencurigakan, segera laporkan pada kepolisian,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif