News
Selasa, 3 Januari 2012 - 17:54 WIB

Iran Ancam Bertindak Jika Kapal Induk AS Kembali Ke Teluk Persia

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - UJI COBA RUDAL -- Sebuah rudal darat-ke-laut jarak jauh Iran yang dinamai Nasr diluncurkan saat latihan militer Velayat-90 di dekat Selat Hormuz, Senin (2/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

UJI COBA RUDAL -- Sebuah rudal darat-ke-laut jarak jauh Iran yang dinamai Nasr diluncurkan saat latihan militer Velayat-90 di dekat Selat Hormuz, Senin (2/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

TEHERAN – Iran mengancam bakal bertindak jika kapal induk AL AS yang sebelumnya meninggalkan kawasan Teluk Persia saat Iran menggelar latihan militer besar-besaran kembali ke wilayah itu. “Iran takkan mengulangi peringatan ini … kapal induk musuh dipindahkan ke Laut Oman karena latihan kami. Saya merekomendasikan dan menegaskan kepada kapal induk itu agar tidak kembali ke Teluk,” tegas panglima militer Ataollah Salehi seperti dikutip kantor berita Iran, IRNA, Selasa (3/1/2012).
Advertisement

Salehi tidak mengidentifikasi kapal induk AS yang dimaksud serta tindakan seperti apa yang bakal diambil. Kemungkinan kapal induk yang dimaksud adalah kapal induk bertenaga nuklir USS John C Stennis yang memang tengah ditugaskan di Armada Kelima AS yang bermarkas di Bahrain.

Awal pekan ini Iran menyelesaikan latihan perang laut besar-besaran yang berlangsung selama 10 hari di Teluk Persia. Selama latihan Iran berulang kali menegaskan bahwa jika ada kekuatan asing yang memaksakan sanksi dan blokade terhadap produk minyak mentah mereka, Iran akan memblokir Selat Hormuz di mulut Teluk Persia. Selat ini menjadi tempat perlintasan 40 persen pasokan minyak mentah dunia.

Senin kemarin Iran menyatakan sukses menguji dua rudal jarak jauh dalam latihan perang di Teluk Persia. Iran juga menyatakan tidak pernah bermaksud menutup Selat Hormuz, namun sengaja melakukan latihan untuk melakukannya. Iran saat ini terus ditekan negara-negara Barat agar menghentikan program nuklir mereka yang dikhawatirkan bisa diarahkan untuk memroduksi senjata nuklir.

Advertisement

Namun Iran selalu membantah tuduhan itu dan menegaskan mereka mengembangkan energi nuklir untuk kepentingan pasokan listrik. AS dan Israel sebelum ini menyatakan tidak mengesampingkan kemungkinan tindakan militer jika diplomasi untuk menghentikan program nuklir Iran gagal membuahkan hasil.

Anjlok
Terpisah, nilai mata uang Iran, rial, hari ini merosot makin tajam terhadap dolar AS menyusul penerapan sanksi terbaru dari AS yang diberlakukan Presiden Barack Obama yang menyasar Bank Sentral Iran. Sanksi terbaru AS ini, jika diterapkan secara total, bisa menghambat upaya Iran sebagai salah satu negara pengekspor minyak mentah terbesar dunia untuk menjual minyaknya di pasar internasional.

Nilai tukar rial kini mencapai 17.200 terhadap dolar AS, yang menjadi nilai terendah saat ini. Bulan lalu nilai tukar rial masih sekitar 10.500 terhadap dolar AS. Sejumlah pedagang valuta asing di Teheran mengaku meliburkan perdagangan untuk menunggu perkembangan. “Nilainya berubah tiap detik … kami tidak melayani penukaran rial dengan dolar atau mata uang asing lain,” ujar salah satu pedagang valuta, Hamid Bakhshi.

Advertisement

JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka/Rtr

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif