News
Jumat, 11 September 2015 - 20:40 WIB

INVESTASI SOLO : Wow, Harga Tanah Di Solo Capai Rp40 Juta/M2

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bursa properti (JIBI/Bisnis/Dok)

Investasi Solo, harga jual tanah di Kota Solo mencapai Rp40 Juta/m2

Solopos.com, SOLO–Tingginya kebutuhan tempat tinggal menyebabkan harga tanah dan bangunan di Kota Bengawan meroket. Bahkan, harga tanah di tengah Kota Solo saat ini bisa mencapai Rp40 juta per meter persegi.

Advertisement

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Solo, Sriyono, mengatakan tanah dengan harga Rp3 juta/m2 sudah sulit ditemukan di Solo. Saat ini, harga tanah di Solo sudah berada di atas Rp5 juta/m2.

“Tanah di tengah kota yang harganya Rp3 juta per meter persegi sudah enggak ada. Di tengah kampung saja bisa Rp5 juta hingga Rp10 juta per meter persegi. Bahkan, di tengah kota bisa mencapai Rp40 juta per meter persegi,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di ruangannya, Kamis (10/9/2015).

Kenaikan harga tanah maupun bangunan di Solo sangat cepat. Hal itu karena kebutuhan tempat tinggal dan luas lahan di Solo yang belum seimbang.

Advertisement

Kendati harga meroket, proses jual beli rumah tapak pribadi di Kota Bengawan masih cukup tinggi. BPN mencatat per hari bisa melayani peralihan hak sertifikat tanah karena jual beli hingga 150 pemohon.

Sementara, pada pasar properti tahun ini mengalami penurunan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Penurunan itu terjadi karena keterbatasan lahan kosong yang ada di Solo. Dia juga memperkirakan kelesuan terjadi karena terkena imbas kelesuan rupiah terhadap dolar AS.

“Masyarakat yang melakukan jual beli secara langsung saat ini volumenya masih stabil. Tetapi, untuk pasar properti marketnya memang sedikit turun karena kelesuan kondisi ekonomi sekarang,” katanya.

Advertisement

Bahkan, di daerah Mojosongo yang masih cukup banyak menyisakan lahan kosong kini belum terlihat kembali geliat bisnis pengembangan properti. Kendati demikian, dia memperkirakan harga tanah di kawasan tersebut masih tetap tinggi karena kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal cukup banyak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif