News
Jumat, 22 November 2013 - 03:10 WIB

INVESTASI : Ratusan Galeri Investasi Dibangun di Kampus

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

Harianjogja.com, BANTUL–Industri pasar modal menjadi salah satu jalan untuk memajukan perekonomian negara. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun terus meningkatkan jumlah investor domestik dengan merangkul kalangan civitas akademika.

Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, untuk meningkatkan investor domestik mulai tahun depan BEI akan menurunkan jumlah minimal pembelian saham dari 500 per lot menjadi 100 per lot. Kebijakan tersebut dilakukan agar menarik minat masyarakat untuk berinvestasi. “Kalau harganya terjangkau, itu akan menarik minat masyarakat luas termasuk mahasiswa,” ujar Ito di seusai meresmikan Galeri Investasi BEI UMY di Sportorium Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (21/11/2013).

Advertisement

Hingga kini, sambungnya, BEI mendirikan 109 galeri investasi kerja sama dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Mulai Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. “Sebenarnya kami ingin mengajak seluruh masyarakat agar ikut menjadi investor. Tapi, kami mendahulukan sasaran mahasiswa dan civitas akademika. Sebab, industri pasar saham memang agak susah-susah gampang untuk dipahami,” ujarnya.

Selain itu, sambung Ito, alasan mahasiswa menjadi sasaran terkait dengan persoalan sumber daya manusia (SDM) industri pasar saham ke depan. Pasalnya, sambung Ito, SDM di industri pasar modal saat ini masih kurang. Hal tersebut menjdi alasan BEI belum membuka kantor perwakilan di sejumlah provinsi. “Dengan merangkul kalangan akademisi ini, kami berharap gaung dan semangat berinvestasi mampu menyebar ke masyarakat,” harapnya.

Bila mahasiswa terjun langsung ke industri pasar saham, katanya, ada sejumlah keuntungan yang didapat. Selain menarik minat mereka untuk berkarir di bidang pasar modal, mahasiswa bisa mengembangkan investasi mereka semakin besar lagi. Mereka juga bisa menjadi entrepreneur usai lulus kuliah. “Syarat menjadi SDM di industri ini tentu harus memiliki pengetahuan akan dunia ini,” tambah Ito.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif