SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta — Dorongan reshuffle kabinet dari internal PD cukup kuat. Sejumlah politisi senior PD disinyalir berebut dua posisi yang kini diisi menteri dari internal PD, Menhub Freddy Numberi dan Menteri ESDM, Darwin Zuhaedi Saleh.
“Ada yang mendorong dua menteri ini diganti. Yang mendorong ini, tidak ngaca mungkin. Mereka merasa kaalu diganti mereka yang gantikan, mimpi kali ye,” ujar Ketua DPP bidang Komunikasi Publik, Ruhut Sitompul, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/10).
Ruhut mengingatkan agar kader PD tidak terus mengincar posisi menteri tersebut. Ruhut berharap para petinggi PD sadar diri dan tidak mengincar posisi tersebut.
“Jangan sampai diteruskan. Sudah sukur sudah dijadikan pengurus partai, jangan masih mengincar ini dan itu,” imbau Ruhut.
Menurut Ruhut, senior PD sekalipun tak berhak menilai kinerja menterinya. Apalagi, menurut Ruhut, reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden.
“Yang bisa menilai ya majikannya, di luar itu mereka tidak berhak menilai,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PKB Marwan Jafar menegaskan belum ada pembahasan terkait reshuffle kabinet di internal Setgab koalisi. Dorongan reshuffle justru menguat dari internal PD.
Wakil Ketua Dewan Syuro PKB Lily Wahid menyebutkan dua menteri dari PD layak diganti. Dua menteri tersebut adalah Menhub Fredi Numberi dan Menteri ESDM Darwin Saleh.
Kedua menteri dinilai terlalu sibuk dengan polemik isu asmara ketimbang bekerja. Isu inilah yang kemudian dimanfaatkan politisi PD yang berambisi menjadi menteri untuk muncul ke permukaan.
Ketua DPP PD Achsanul Qosasi bahkan pernah menegaskan bahwa kedua menteri dari PD terancam reshuffle kabinet. Namun Achsanul yakin kedua menteri dirrombak bukan karena isu asmara saja.
“Iya, tapi bukan karena isu itu saja alasannya. Pastinya karena evaluasi kinerja,” jelas Achsanul, beberapa hari lalu.
dtc/tya