News
Rabu, 17 Oktober 2012 - 02:21 WIB

Inilah Video Wartawan Dianiaya, Forum Pemred Indonesia Kutuk Penganiayaan Jurnalis Riau

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dokumentasi

Dokumentasi

JAKARTA—Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) Indonesia mengecam penganiayaan wartawan oleh aparat TNI AU di kawasan Pandau, Pekanbaru, Riau, Selasa (16/10/2012) pagi.

Advertisement

Seperti diberitakan sebelumnya, musibah jatuhnya pesawat TNI AU di Jl Amal, kawasan Pandau, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa pagi berujung penganiayaan sejumlah wartawan yang sedang maupun hendak meliput peristiwa tersebut.

Dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Ketua Forum Pemred, Wahyu Muryadi mengatakan ada beberapa hal yang menjadi pernyataan sikap Forum Pemred.

“Kami mengecam keras tindakan represif berupa penganiayaan, pemukulan dan perampasan kamera video dan kamera foto yang dilakukan sejumlah anggota TNI AU di lapangan terhadap sejumlah wartawan, baik media cetak, online, radio dan televisi yang sedang bertugas mendapatkan informasi dan gambar di sekitar lokasi kejadian,” jelasnya.

Advertisement

Menurutnya, tindakan tersebut merupakan perbuatan melawan hukum yang bersifat pidana. “Terhadap para tersangka pelakunya harus mendapatkan hukuman setimpal,” tegasnya.

Hukuman dimaksud, kata Wahyu, tak boleh hanya bersifat internal berupa sanksi disiplin/administratif di kesatuan dan peradilan koneksitas, namun juga harus diproses di peradilan umum secara terbuka.

“Upaya para aparat TNI AU yang menutup akses informasi dan menghalang-halangi tugas wartawan untuk mendapatkan informasi demi kepentingan publik bisa pula dikenai sanksi pidana karena bertentangan dengan kebebasan pers sebagaimana diatur dalam perundang-undangan. “

Advertisement

Wahyu menyatakan tragedi dan ancaman terhadap kebebasan pers makin menegaskan penghormatan terhadap profesi jurnalis masih rendah. Selain itu, budaya kekerasan oleh aparat negara/militer terhadap kehidupan sipil masih menjadi masalah serius yang mendesak diselesaikan dan dicarikan solusi.

“Kami mendesak 4pimpinan TNI agar menggiatkan lagi pendidikan tentang demokrasi, kebebasan pers, dan hak asasi manusia di lingkungan anggotanya, selain mengukuhkan prosedur operasional tetap dalam menghadapi pers dan masyarakat sipil guna mencegah terjadinya pelanggaran serupa.

Sebagaimana diketahui, Didik, fotografer Riau Pos dianiaya oleh oknum Provost TNI AU di Pekanbaru Riau, saat mengambil foto jatuhnya pesawat tempur jenis Capung di dareah perumahan Pandau Permai, iau, yang tidak jauh dari Kota Pekanbaru, Selasa pagi.

Inilah video wartawan Riau Pos yang dianiaya oleh oknum TNI AU.
(tv.riaupos.co/Youtube)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif