News
Jumat, 18 Mei 2018 - 19:25 WIB

Inilah Majalah ISIS Versi Indonesia, Ngeri!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p>Solopos.com, JAKARTA — Negara Islam Irak dan Suriah <a href="http://news.solopos.com/read/20180513/496/916021/pelaku-bom-surabaya-satu-keluarga-berbagi-tugas-di-3-gereja">(ISIS)</a> memiliki pengikut di Indonesia, bahkan mereka memiliki majalah yang disebar secara digital yakni portable document format (PDF). Format majalah ini bisa dibuka lewat piranti gawai maupun desktop.</p><p>Majalah ISIS versi Indonesia bernama Al Fatihin yang artinya Para Penakluk. Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Setya Wasisto, mengatakan majalah ISIS Al Fatihin itu meski menggunakan bahasa Indonesia namun tidak diproduksi di Indonesia.</p><p>"Itu dibuat dari luar," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018), sebagaimana dikutip dari Suara.com.</p><p>Masyarakat yang memiliki versi digital Majalah ISIS Al Fatihin diminta tak menyebarluaskan baik kepada orang lain maupun ke media sosal. Masyarakat juga dimninta menghapus majalah ISIS tersebut karena sarat dengan <a href="http://news.solopos.com/read/20180514/496/916129/bom-surabaya-3-keluarga-pelaku-5-lokasi-25-nyawa-melayang">konten propaganda</a> dan terorisme</p><p>"Untuk menghadapi propaganda itu, kita sama-sama tak usah menyebarluaskan lagi. Kalau terima majalah itu, hapus saja,&rdquo; tuturnya.</p><p>Menurut dia, Majalah ISIS berbahasa Indonesia yang beredar itu bukan diterjemahkan di Tanah Air. Namun diterjemahkan langsung oleh anggota ISIS asal Indonesia di <a href="http://news.solopos.com/read/20180513/496/915937/teror-bom-gereja-di-surabaya-diduga-terkait-aksi-di-rutan-brimob">Suriah</a>. "&lrm;itu kan ada orang Indonesia di Suriah sana. Kan pakai digital," tuturnya.</p><p>Dia menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menanggulangi beredarnya majalan radikal ISIS berbahasa Indonesia tersebut. "Kami selalu menyampaikan ke Kominfo," terangnya.</p><p>Untuk diketahui, Majalah ISIS&lrm; berbahasa Indonesia itu menyebar secara rahasia sejak 2016. Media itu berisi kabar-kabar dari Suriah dan Irak serta seruan untuk melakukan aksis terorisme.</p><p>Selain berbahasa Indonesia, media tersebut juga berbahasa Malaysia dan Filipina.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif