News
Kamis, 15 Desember 2022 - 11:57 WIB

Ini Prediksi Indef soal Akhir Sanksi Ekonomi Perang Rusia vs Ukraina

Ni Luh Anggela  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rudal nyasar di Polandia berasal dari pangkalan udara Ukraina (The Moscow Times)

Solopos.com, JAKARTA–Banyak negara berharap perang Rusia vs Ukraina segera berakhir. Pasalnya, sejak meletusnya perang di Eropa Timur, ekonomi di sejumlah negara terguncang hingga memicu krisis pangan dan energi di seluruh dunia.

Sebagaimana diketahui, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu, sejumlah negara Barat menjatuhkan sanksi ekonomi ke Rusia dengan maksud untuk membuat Rusia menghentikan serangannya. Nyatanya, sanksi tersebut justru menjatuhkan Eropa ke dalam jurang krisis, khususnya krisis energi.

Advertisement

Lantas, apakah sanksi ekonomi akan ikut berakhir jika perang Rusia vs Ukraina berhenti? Ekonom Senior Indef Muhammad Nawir Messi menilai berakhirnya perang Rusia vs Ukraina tak menjamin sanksi yang dijatuhkan kepada pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin akan selesai.

Baca Juga Berhitung Daya Beli Mobil Listrik

“Tapi kita jangan lupa bahwa jika perang Rusia vs Ukraina berakhir, belum tentu sanksi ekonomi juga berakhir. Belum tentu ya,” kata Nawir dalam acar diskusi yang digelar secara daring, Rabu (14/12/2022).

Advertisement

Lebih lanjut Nawir menyampaikan, berhentinya perang tidak secara otomatis akan membuat supply chain membaik dan sanksi juga ikut berakhir. Kondisi tersebut menurut dia perlu diantisipasi oleh Indonesia.

“Jadi tidak secara otomatis, tidak otomatis perdamaian itu diikuti dengan sanksi dan tidak otomatis hambatan supply chain akan membaik ketika perang itu berakhir. Jadi itu adalah sebuah masalah, saya kira harus diantisipasi,” ujarnya.

Baca Juga 2023 Tak Beli Mobil Listrik Dinas, Gibran Sebut Mahal dan Belum Urgen

Advertisement

Di sisi lain, dia cukup khawatir tekanan harga pangan pada 2023 mendatang jauh lebih kuat dibandingkan tahun ini. Kekhawatiran tersebut datang dengan pertimbangan-pertimbangan dalam negeri, terutama terkait ketersediaan produksi dan juga pertimbangan pasar global di mana harga pangan terus merangkak naik, sementara beberapa negara produsen utama mulai menutup perdagangannya.

“Saya kira harga terus merangkak naik sementara beberapa negara yang sebagai major producer itu mulai menutup perdagangan mereka,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Sanksi Ekonomi Perang Rusia vs Ukraina Kapan Berakhir? Ini Kata Indef.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif