News
Rabu, 4 Maret 2020 - 18:16 WIB

Ini Foto Satelit NASA Sebelum dan Sesudah Virus Corona Mewabah di China

Jafar Sodiq Assegaf  /  Newswire  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi China dari satelit NASA. (Istimewa/NASA.gov)

Solopos.com, BEIJING - China menjadi negara dengan penurunan pergerakan kendaraan yang cukup drastis beberapa bulan terakhir. Gambar satelit badan antariksa Amerika Serikat, NASA menunjukkan polusi yang turun di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Penurunan ini sebagian terkait dengan perlambatan ekonomi akibat wabah virus korona, jelas Badan Antariksa tersebut.

Advertisement

Salju Antartika Merah Darah, Awas Cepat Meleleh!

Pengurangan polusi Nitrogen Dioksida (NO2) pertama kali terlihat di dekat Wuhan, yang merupakan pusat penyebaran virus, tetapi akhirnya menyebar ke seluruh China, menurut para ilmuwan NASA yang memeriksa data yang dikumpulkan oleh satelit mereka dan Badan Antariksa Eropa.

Peta yang membandingkan konsentrasi NO2 menunjukkan penurunan tajam antara 1-20 Januari, sebelum kota Wuhan dan kota-kota lain dikarantina, dan pada 10-25 Februari.

Advertisement

Beli Oli Pertamina, Berbagi Kebaikan ke Seluruh Nusantara

"Ada bukti bahwa perubahan tersebut setidaknya sebagian terkait dengan perlambatan ekonomi setelah penyebaran virus korona," papar Badan Observasi NASA, dilansir Okezone, Rabu (4/3/2020).

Pemerintah China telah mengambil langkah-langkah penting untuk mengendalikan virus, membatasi pergerakan orang, menutup sementara pabrik di seluruh negeri dan mengarantina provinsi Hubei, kawasan industri utama tempat epidemi pertama kali muncul.

Advertisement

Talut Ambrol, Jalan Antardesa di Bulu Sukoharjo Terancam Putus

NO2 adalah dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan dan pembangkit listrik dan dapat menyebabkan masalah pernapasan, seperti asma.

"Ini kali pertama saya melihat penurunan dramatis di area seluas itu untuk kasus tertentu," papar Fei Liu, seorang peneliti kualitas udara di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard Space NASA.

Advertisement
Kata Kunci : China NASA Virus Corona
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif