SOLOPOS.COM - Ilustrasi polisi anggota satlantas memasang traffic cone untuk kemacetan arus lalu lintas. (JIBI/Solopos/Antara/Aloysius Jarot Nugroho)
Solopos.com, JAKARTA — Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menggelar survei untuk mengukur sejauh mana tingkat kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum. Survei ini dilakukan pada 31 Juli hingga 2 Agustus 2021.
Hasilnya, Polri menjadi lembaga penegak hukum dengan tingkat kepercayaan publik paling rendah. Atau bisa dikatakan Polri menjadi lembaga yang paling tidak dipercaya publik dibandingkan lembaga lain.
Mengutip liputan6.com, Kamis (19/8/2021), dalam survei tersebut menunjukan bahwa kepercayaan publik terhadap Polri hanya 58%. Sementara yang mengaku tidak percaya terhadap lembaga ini sebesar 38%.
Baca Juga: 279 Juta Data Pribadi Penduduk Indonesia Bocor, Aparat Penegak Hukum Diminta Bertindak
Angka kepercayaan tersebut terhitung paling kecil jika dibanding dengan lembaga penegak hukum lain yang turut disurvei. SMRC menyebut pengadilan menjadi lembaga penegak hukum yang paling dipercaya oleh rakyat.
Sebanyak 61% responden mengatakan bahwa pengadilan bisa dipercaya. Sedangkan yang mengaku tidak percaya hanya 35%.
Kemudian ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memperoleh tingkat kepercayaan sebesar 60%. Sementara responden yang mengaku tidak percaya dengan lembaga ini sebesar 36%.
Selanjutnya ada Kejaksaan yang meraup kepercayaan publik sebesar 59%. Dan responden yang mengaku tidak percaya dengan lembaga ini sebanyak 36%.
Sisanya adalah mereka yang memilih untuk tidak menjawab.
Survei ini melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak. SMRC mematok margin of error sekitar +/-3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95% dengan metode simple random sampling.