News
Kamis, 9 Oktober 2014 - 13:45 WIB

INFRASTRUKTUR BISNIS : Asperindo Desak Pemprov Jateng Perbaiki Bandara dan Pelabuhan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KM Egon bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (Ilustrasi/Dok/JIBI/Antara)

Solopos.com, SEMARANG – Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) wilayah Jawa Tengah (Jateng) mendesak Pemerintah Provinsi Jateng mempercepat proses perbaikan infrastruktur bandara dan pelabuhan.

Desakan itu mengingat molornya waktu pengiriman jika melalui jalur darat menggunakan angkutan truk. Sehingga kondisi tersebut membuat pelaku usaha mengeluhkan kepada perusahaan jasa pengiriman.

Advertisement

Ketua Asperindo Jawa Tengah Tony Winarno mengatakan pelaku biro jasa pengiriman mengalami kerugian setelah amblesnya Jembatan Comal pada Juli lalu. Tidak hanya itu, infrastruktur jalur darat masih dalam proses perbaikan.

“Akibatnya pengiriman terlambat, biaya transportasi membengkak,” kata Toni, Kamis (9/10).

Pihaknya mendesak Pemrov Jateng untuk fokus menggarap perbaikan infrastruktur terutama pelabuhan dan Bandara Ahmad Yani Semarang. Solusi alternatif yang dilakukan pelaku bisnis, kata dia, memanfaatkan jasa transportasi kereta api dengan waktu yang tepat.

Advertisement

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Frans Kongi menyatakan infrastruktur menjadi faktor penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Pihaknya mengakui pelaku usaha merugi Rp5 miliar per hari akibat amblesnya Jembatan Comal.

“Pengiriman barang terlambat semua. Pengusaha merugi karena produksi menurun,” kata dia.

Terkait dengan upaya perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan, Pemprov Jateng mengusulkan anggaran sebesar Rp 2,1 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Tengah 2015.

Advertisement

Menurut Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, usulan perbaikan infrastruktur pada tahun sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun tapi yang diberikan hanya Rp1,2 triliun.

“Saya katakan [kepada anggota DPRD Jateng] dana Rp1,2 triliun itu kurang. Infrastruktur menjadi penting buat saya. Masyarakat secara psikologis nyinyir kok sama pemerintah, mana jalan jelek di mana-mana. Kira-kira rakyat itu seperti itu,” kata Ganjar.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif