Jakarta–Publik dan polisi memang punya kepentingan berbeda. Publik selalu ingin tahu perkembangan penanganan kasus terorisme, sedangkan Polri selalu bungkam demi penyelidikan.
Alhasil, polisi merasa terganggu dengan informasi yang telah berkembang di media massa tentang tertangkapnya Ali Muhammad alias Abah Ali dan Iwan di Kuningan sejak akhir pekan ini. Akibatnya polisi pun buru-buru menciduk keduanya.
“Tim di lapangan sangat terganggu dengan info keterlibatan Ali dan Iwan,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (19/8).
Menurut Nanan, sebenarnya Ali dan Iwan masih dalam pembututan polisi.
“Tapi karena sudah terlanjur diekspos, maka tim terpaksa harus menangkap,” ceritanya.
Meski demikian, Nanan optimistis tim dapat menangkap 4 buronan teroris lainnya. “Mudah-mudahan tim di lapangan bisa menyusur meski sudah keburu ditangkap,” harap Nanan.
Polisi mengaku menciduk Ali dan Iwan pada 17 Agustus. Namun berdasar penelusuran, Densus 88 menangkap Ali bersama penerjemahnya di Nagrek pada Selasa 18 Agustus. Sedangkan Iwan ditangkap pada 15 Agustus 2009.
Sedangkan empat buronan teroris yang diburu adalah Syaifudin Zuhri bin Djaelani Irsyad alias Ustad Syaifudin Zuhri alias Soleh alias Udin, Bagus Budi Pranoto, Muhammad Syahrir, dan Ario Sudarso.
dtc/fid