News
Selasa, 4 September 2012 - 11:16 WIB

INFLASI SOLO: Ramadan dan Lebaran, Solo Raih 15 Besar Inflasi Terendah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim Pengendali Inflasi Daerah kota Solo sidak di Pasar Gede, sebelum bulan Puasa (Burhan Aris/JIBI/SOLOPOS)

Tim Pengendali Inflasi Daerah kota Solo sidak di Pasar Gede, sebelum bulan Puasa (Burhan Aris/JIBI/SOLOPOS)

SOLO– Angka inflasi Kota Solo Agustus tepatnya sepanjang akhir bulan Ramadan dan Lebaran dinilai cukup terkendali.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo, Toto Desanto menyampaikan inflasi Solo sebesar 0,51%, jauh di bawah angka inflasi nasional yang mencapai 0,91%. Bahkan, secara nasional inflasi Kota Solo masuk 15 besar inflasi terendah.

Advertisement

Jika dibandingkan dengan empat kota lain di Jawa Tengah, inflasi Solo juga paling rendah. Purwokerto mengalami inflasi 0,85%, Semarang 1,26% dan Tegal 1,33%. Sementara, untuk inflasi Jateng 1,08%.

“Inflasi Solo untuk Agustus memang cukup terkendali. Karena, sejak awal bulan Puasa yaitu pertengahan Juli, mayoritas harga-harga kebutuhan pokok sudah tiggi,” kata Toto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (4/9/2012).

Dia menyebutkan, indeks harga konsumen (IHK) pada bulan Agustus dibanding Juli juga tidak naik signifikan. Hanya 124,15% dari IHK Juli 123,52%.

Advertisement

Dari angka IHK tersebut, Toto mengatakan hampir semua kelompok barang terkena inflasi. Kelompok transportasi, sandang dan rekreasi mengalami inflasi paling tinggi. “Kondisi ini tentunya berkaitan dengan masa Lebaran,” imbuh dia.

Sektor transportasi inflasi 0,29%, bahan makanan 0,74%, pendidikan dan rekreasi 0,89% dan sandang 0,56%.

Mengenai inflasi di sektor transportasi, lebih detail Toto mengatakan angkutan antar kota memberikan sumbangan inflasi 0,1030 dengan rata-rata kenaikan tarif angkutan di lapangan sebesar 20,79%, sementara angkutan dalam kota memberikan sumbangan 0,054 dengan kenaikan 4,87%. Untuk tarif kereta api, rata-rata ada kenaikan 7,62%.

Advertisement

“Untuk angkutan dalam kota itu yang menaikkan tarif seenaknya adalah angkutan yang berwarna kuning. Kalau taksi, Batik Solo Trans (BST) itu mudah dikontrol.”

Untuk posisi inflasi tahun kalender, Solo sudah mencatat laju inflasi 2,62%, dengan inflasi year on year (yoy) 4,04%. “Kalau dari laju inflasi 2,62%, kami optimistis target perolehan inflasi sepanjang tahun ini 4%-5% bisa tercapai. Kemudian, dengan angka inflasi yoy yang mencapai 4,04%, ini menunjukkan daya beli masyarakat pada tahun ini sudah semakin baik.”

Di kuartal III terakhir tahun 2012, lanjut Toto, diperkirakan tidak ada momen penting yang berkaitan dengan inflasi kecuali libur Natal dan Tahun Baru. “Jadi, kalau pemerintah akan menaikkan tarif dasar listrik, bisa dipecah bertahap sepanjang akhir tahun ini. Agar tidak ada gejolak yang besar di tingkat masyarakat dan produsen juga tidak akan mencari kambing hitam untuk menaikkan harga jual produk.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif