Tarif listrik 900 VA menjadi salah satu pemicu inflasi April 2017 yang naik 4,17%.
Solopos.com, JAKARTA — Inflasi April 2017 berada di angka 0,09%, meningkat 4,17 % jika dibandingkan dengan terhadap April 2016 silam (year-on-year). Salah satu pendorong inflasi kali ini adalah penyesuaian tarif listrik untuk rumah tangga 900 VA nonsubsidi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (2/5/2017). Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender yakni Januari-April 2017 mengalami peningkatan sebesar 1,28%.
Data BPS menunjukkan inflasi tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain deflasi kelompok bahan pangan sebesar 1,13% dan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran seperti kelompok perumahan air listrik gas serta bahan bakar sebesar 0.93%. Sementara itu kelompok sandang naik sebesar 0,49% serta transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,27%.
Sebelumnya, pada bulan Maret, menilik data BPS, Indonesia mencatatkan deflasi 0,02% (month to month/ mtm) atau inflasi 3,61% (year on year/yoy). Dengan capaian tersebut, inflasi volatile food tercatat 2,89% (yoy). Sisanya, inflasi administered prices dan inti masing-masing 5,50% dan 3,30% (yoy).