News
Rabu, 3 Februari 2016 - 20:15 WIB

INDUSTRI TEKNOLOGI : Investor Asing Tutup Pabrik di Indonesia, JK Optimistis Ekonomi Terjaga

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Betha)

Industri teknologi di Indonesia yakni Panasonic dan Toshiba menutup pabriknya di Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan manufaktur asing hengkang dari Indonesia dan mengakibatkan peningkatan pengangguran. Meski demikian, pemerintah tetap optimis pertumbuhan ekonomi nasional terus terjaga.

Advertisement

Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi fenomena penghentian kinerja bisnis beberapa perusahaan asing di Indonesia. Baru-baru ini, perusahaan manufaktur asal Jepang, PT Panasonic Lighting Indonesia menutup dua pabrik lampu. Toshiba juga menghentikan kinerja pabrik televisi miliknya. (baca: Pabrik Panasonic dan Toshiba di Indonesia Gulung Tikar)

Kalla tak menampik hal itu berpengaruh mengancam kinerja pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, pemerintah akan berupaya menerapkan berbagai strategi sebagai upaya menjalankan roda ekonomi sehingga penghentian hubungan kerja (PHK) berkurang.

“Ya pasti ada saja [ancaman ekonomi]. Kami usahakan ekonomi tetap berjalan sehingga PHK berkurang, kalau perlu justru dibutuhkan tenaga kerja baru,” ujar Wapres di Kantor Wakil Presiden, Rabu (3/2/2016).

Advertisement

Dia menilai penutupan lini bisnis sektor manufaktur itu kemungkinan terjadi karena produk yang dihasilkan sulit bersaing dengan produk lain di pasar nasional, tak semua mengalami perlambatan penjualan.

“Sekarang sudah masuk [investasi bidang] manufaktur, sudah ada yang masuk bahan baku,” sebut JK.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manopo mengatakan tutupnya pabrik Panasonic Lighting Indonesia di Pasuruan akibat perusahaan tidak melakukan inovasi produk.

Advertisement

Panasonic Lighting Indonesia, lanjutnya, merupakan penanaman modal asing (PMA) langsung dari Jepang sejak tahun 1990-an.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI) Said Iqbal mengatakan dampak dari penutupan ketiga pabrik tersebut, sekitar 2.500 tenaga kerja harus diberhentikan.

Penutupan pabrik Panasonic Pasuruan sudah diumumkan oleh perusahaan sejak Desember 2015, dan di Bekasi pada Januari 2016.

Adapun penutupan pabrik TV Toshiba telah diumumkan sejak akhir Januari 2016. Saat ini kedua perusahaan sudah tidak melakukan produksi dan tengah menyelesaikan negosiasi uang pesangon tenaga kerja.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif