SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, SOLO – Polusi udara merupakan salah satu faktor penyebab kematian. Hasil penelitian terbaru menunjukkan polusi udara menyebabkan lima juta kasus kematian sepanjang 2017. Ironisnya, Indonesia termasuk dalam daftar 10 negara yang tertinggi tingkat polusi udaranya di dunia.
Laporan State of Global Air 2019 seperti dikutip dari Indian Express, Kamis (4/4/2019), menyebutkan 10 negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Polusi udara tersebut menyebabkan sejumlah kasus kematian pada 2017. Adapun ke-10 negara itu adalah, China (1,2 juta kasus), India (1,2 juta kasus), Pakistan (128.000 kasus), Indonesia (124.000 kasus), Bangladesh (123.000 kasus), Niferia (114.000 kasus), Amerika Serikat (108.000 kasus), Rusia (99.000 kasus), Brasil (66.000 kasus), dan Filipina (64.000 kasus).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut udara beracun menyebabkan kematian sekitar 600.000 anak di bawah usia 15 tahun setiap tahunnya. Data dari WHO itu menjelaskan sekitar 93 persen anak-anak di bawah usia 15 tahun menghirup udara kotor setiap hari.
Jika tingkat pencemaran udara disesuaikan dengan arahan WHO, maka angka harapan hidup anak-anak bisa bertambah hingga 1,3 tahun. Sebab, polusi udara diklaim lebih berisiko merenggut nyawa ketimbang konsumsi alkohol, kecelakaan, hingga malnutrisi.
“Lebih banyak orang meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan polusi udara ketimbang kecelakaan atau penyakit lainnya,” demikian data dalam laporan tersebut.
Salah satu penyebab meningkatnya polusi udara adalah asap rokok. Selain itu, kebanyakan orang cenderung kurang kurang minum air putih yang memperparah infeksi saluran pernapasan. Jika terus dibiarkan, dalam kondisi terburuk hal ini menyebabkan kanker paru-paru.