News
Jumat, 18 Desember 2015 - 01:10 WIB

Indonesia Jadi Rujukan Inovasi Mina Padi

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DIY Sri Sultan Hamenghubuwono X (dua dari kanan), Kepala Perwakilan FAO di Indonesia Mark Smulders (paling kanan), dan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto saat melakukan kegiatan panen perdana Mina Padi di Dusun Kandangan, Margodadi, Sayegan, Rabu (16/12/2015). (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Mina padi Indonesia menjadi rujukan. Hal ini dibuktikan dengan kerja sama Indonesia dengan FAO.

Solopos.com, JOGJA – Indonesia menjadi contoh suksesnya inovasi budidaya mina padi. Hal ini terbukti dalam kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Badan Pangan Dunia Food and Agriculture Organization (FAO) melaksanakan sebuah kegiatan kolaborasi di Sleman, Yogyakarta dan Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, terpilih sebagai lokasi demonstration sites dengan total luas area 50 Ha.

Advertisement

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, kegiatan tersebut dapat menjadi sebuah pedoman pengembangan mina padi, dan menjadikan Indonesia sebagai center of exellence mina padi di Asia Pasifik.

“Melalui kegiatan ini diharapkan, dapat disusun sebuah pedoman pengembangan mina padi berbasis kawasan yang mendemonstrasikan praktik teknologi minapadi inovatif. Selain itu, dapat menjadikan Indonesia sebagai center of excellence mina padi di Asia Pasifik”, paparnya di Yogyakarta, Rabu (16/12/2015).

Rizal mengatakan, pedoman ini nantinya dapat dijadikan panduan dalam pengembangan dan perluasan mina padi ke depannya oleh pemerintah daerah dengan melibatkan stakeholder, investor, dan lembaga pembiayaan serta dukungan pemerintah pusat. Dia pun menilai, potensi pengembangan mina padi di Indonesia sangat besar.

Advertisement

“Potensi pengembangan mina padi di Indonesia amatlah besar, mengingat luasan area dan animo masyarakat petani dan pembudidaya yang sangat tinggi, sebagaimana yang dapat kita lihat dan rasakan di Desa Margodadi Kecamatan Sayegan ini,” jelasnya.

Mina padi atau rice fish farming merupakan sistem usaha budidaya terintegrasi yang mengkombinasikan pemeliharaan komoditas padi dan komoditas perikanan budidaya di sebuah lahan persawahan. Sistem usaha ini merupakan suatu konsep bisnis yang dikembangkan untuk menjawab tantangan sistem ekonomi dunia saat ini yang cenderung eksploitatif dan merusak lingkungan.

Seperti dikutip Solopos.com dari situs Kkp.go.id, Kamis (17/12/2015), pemerintah Indonesia telah melaksanakan program pengembangan minapadi sejak tahun 2010, yang populer dengan nama Gentanadi (Gerakan Sejuta Hektar Minapadi) antara Direktorat Jenderal tanaman pangan dengan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang dicanangkan sebagai salah satu program nasional Indonesia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif