SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)
Solopos.com, JAKARTA–Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan diperlukan minimal pembangunan 3.000 megawatt pasokan listrik setahun, untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional saat ini. Angka itu, akan terus bertambah, jika adanya tambahan elektrifikasi ke depannya.
Untuk mencapai target itu, menurut Hatta saat ini pemerintah tengah menggenjot upaya penambahan jaringan distribusi, dan pembangunan kabel bawah laut. Diharapka, dengan langkah itu kebutuhan pasokan listrik di daerah bisa merata.
“Saat ini distribusi listrik di daerah tidak merata. Misalkan di Sumsel kelebihan sementara di Sumut kekurangan. Dengan memperkuat jaringan distribusi ini, jika di Jawa kekurangan pasokan, bisa disuplai oleh Mulut Tambang, sehingga bisa saling mengisi,” ujar Hatta di Istana Wapres hari ini.
Dia mengatakan selain memperkuat jaringan, menurutnya kurangnya distribusi listrik juga bisa menerapkan sistem sistem saling mengisi antara jaringan rendah dan menengah, bukan hanya mengandalkan jaringan tinggi saja.
Menurutnya, saat ini Pemerintah juga tengah menggenjot penyelesaian pembangunan pembangkit listrik sebesar 2×1000 megawatt di Batam, pasalnya, jika tidak sesuai target maka 2-17 mendatang pulau Jawa akan terancam kekurangan pasokan listrik.
Hata menjelaskan saat ini kendala dalam percepatan pembangunan jaringan listrik nasional, ada;ah ketidakseimbangan dengan harga jual. Akibatnya, subsidi dari APBN menjadi membengkak. Karena itu, katanya, secara bertahap harus ada penyesuaian harga jual listrik, sehingga kemampuan investasi masih terjaga.
Dia juga berharap dengan adanya paket kebijakan kemudahan investasi dari sisi jaringan listrik, maka ketersediaan listrik di daerah bisa terpenuhi secara bertahap. Sehingga nantinya jika ada investor yang ingin mengajukan izin membangun pembangkit listrik di suatu daerah, bisa dengan mudah dilayani.