News
Minggu, 29 Juli 2012 - 21:42 WIB

INDEKS Siap Menguji Level Resistan 4.200

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Rahmatullah/JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi (Rahmatullah/JIBI/Bisnis Indonesia)

Sepekan kemarin, market global kembali mencekam. Pangkalnya, kondisi ekonomi Spanyol yang kembali memburuk. Hal ini ditandai dengan yield 10 obligasinya yang terus naik sampai level 7,6%.

Advertisement

Seperti diketahui, level 7% merupakan batas kritikal bahwa Spanyol harus di-bailout. Alasan ini, mengakibatkan bursa AS maupun Eropa terkoreksi berhari-hari, termasuk pasar Asia dan Indonesia.

“Namun, menjelang penutupan perdagangan pasar kembali bergairah atau berbalik menjadi positif, merespon statement dari pimpinan ECB, Mario Draghi yang menegaskan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan Uni Eropa. Mata uang Euro juga mengalami penguatan signifikan,” kata Branch Manager PT Danareksa Sekuritas Solo, Syaefuddin Zuhri.

Berita tersebut, kata dia, jelas saja memicu optimistis pasar global di tengah penantian sinyal keputusan, apakah AS juga akan menggelontorkan paket stimulusnya lagi (Quantitative Easing 3). Di satu sisi, lanjut Syaefuddin, ada faktor lain yang bisa menjadi trigger market yaitu laporan keuangan kuartal II dan semester I 2012. “Pasar akan sangat reaktif menyikapi laporan tersebut termasuk di Indonesia. Secara teknikal, IHSG masih berpeluang menguji level resistan di level 4200-an,” imbuh dia.

Advertisement

Tetap Waspada

Di antara saham yang masih menarik dilirik adalah ASII, UNTR, banking sector, dan coal sector. “Harga minyak kembali naik dan biasanya diikuti penguatan harga batubara yang selanjutnya akan mengangkat saham-saham batubara.”

Syaefuddin mengatakan, investor disarankan tetap waspada dan menerapkan disiplin trading. Berita negatif dari EU dan AS bisa saja menyeruak dan menyebabkan market kembali terkoreksi. Analogi dengan pergerakan IHSG tahun 2011, bulan Juli-Agustus IHSG menguat namun pada September-Oktober terkoreksi cukup banyak. “Sebaiknya segera realisasi keuntungan dan jangan serakah.”

Advertisement

Branch Manager UOB KayHian Securities Solo, Edwin Jayandaru menyampaikan pekan lalu indeks sempat melesat ke posisi yang cukup tinggi mendekati level 4.100. Tetapi, di akhir perdagangan bursa hanya ditutup pada level 4.084,212 atau naik 79,436 poin (1,98%). “Dari sentimen positif di AS dan Eropa, maka ini bisa dijadikan sebagai momentum jangka pendek,” kata Edwin, kepada Solopos.com akhir pekan kemarin.

Dia juga mengatakan, akan ada banyak sentimen positif yang siap menggiring indeks ke level yang lebih tinggi yakni di kisaran 4.050-4.110. Salah satunya, laporan kinerja semester I 2012 yang sudah dirilis oleh sejumlah emiten. “Dari laporan kinerja yang sudah dirilis, beberapa bisa mencapai kinerja sesuai prediksi, tapi banyak juga yang diatas prediksi.”

Selain konsumer, sektor properti juga masih mencatat kinerja yang positif. Menurut dia, tingkat suku bunga yang stabil sepanjang Februari-Juli ini membuat penjualan properti terus mengalami pertumbuhan. “Dari indikator ini maka IHSG masih berpotensi naik di pekan ini. Saya juga melihat, portofolio investor asing di bursa saham masih menunjukkan akumulasi beli. Yang artinya asing masih optimistis dan indeks berpeluang naik.”

Advertisement
Kata Kunci : IHSG Indeks
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif