News
Selasa, 14 Februari 2012 - 12:05 WIB

Indehoi Jelang Valentin, Pasangan ABG Digeropyok Warga

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasangan (JIBI/Dok)

ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)

JOGJA--Sepasang Anak Baru Gede (ABG) Rt dan Sd, 18, warga Kampung Ngawen dan Ngampel Ponjong digropyok rame-rame pemuda setempat tengah indehoi di sebuah rumah makan di kawasan simpang tiga Kepek di malam menjelang Hari Valentin, Senin (11/2/2012) sekitar pukul 23.30 WIB.

Advertisement

Keduanya diarak pemuda dari lokasi penggropyokan untuk diserahkan kepada Ketua RT01 Padukuhan Kepek 1, Desa Kepek yang berjarak sekitar 300 meter. Keduanya kemudian di serahkan ke Polres Gunungkidul untuk dilakukan pembinaan sebelum akhirnya diserahkan kembali ke pihak orang tua.

Sd nyaris dihakimi masa karena mengelak tuduhan pemuda yang mendobrak pintu rumah makan. Ia memastikan hanya seorang diri di warung tanpa ada perempuan. Pria keseharian bekerja di pecel lele kawasan Alun-Alun Wonosari itu bahkan menggertak para pemuda agar menggeledah seisi warung.

Dihadapan tokoh masyarakat yang datang sepasang ABG itu mengaku baru dua bulan berkenalan dan menjalin hubungan cinta. Bertepatan dengan malam valentin, keduanya berniat untuk bertemu d rumah makan padang yang biasa dijaga rekannya yang kebetulan sedang kosong.

Advertisement

Ketua RT 01 Padukuhan Kepek 1 Tri Santoso mengatakan langkah mengamankan pasangan ABG ke rumahnya sebagai langkah yang tepat pada pemuda untuk menghindari kemarahan masa yang masih menunggu di luar. “Setelah kami lakukan pendataan keduanya. Kami langsung serahkan ke pihak berwenang untuk menghindari masa yang berkumpul dan mengancam keselamatan pasangan ABG tersebut,” kata Ketua RT peraih penghargaan sebagai Ketua RT terbaik tingkat Desa Kepek tahun 2011 lalu.

Terpisah, Dukuh Kepek 1 Sukirno mengatakan pihaknya akan terus menggiatkan siskamling warga untuk menjaga keamanan dusun. Dari tujuh RT di Padukuhan yang dia pimpin, memang masih aktif melaksanakan kegiatan ronda malam secara bergiliran.

(JIBI/Harian Jogja/Endro Guntoro)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif