News
Jumat, 15 Oktober 2021 - 21:01 WIB

Impor RI Meningkat, Sebagian Besar dari China

Newswire  /  Abu Nadhif  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gudang Bulog di Banyuwangi masih menyimpan beras impor dari Vietnam sebanyak 3.000 ton. (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Impor Indonesia selama September 2021 meningkat 40,31% menjadi US$16,23 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$11,57 miliar.

Sebagian besar dari impor tersebut berasal dari China yakni senilai US$4,44 miliar atau setara dengan Rp63 triliun (asumsi kurs Rp14.200).

Advertisement

Impor September 2021 terdiri dari migas sebanyak US$1,86 miliar dan non migas US$14,37 miliar.

“Kalau dilihat komoditasnya itu adalah mesin peralatan, mekanis dan bagiannya HS 84. Kemudian mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya HS 85,” kata Kepala Badan Pusat Stastik (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat (15/10/2021) seperti dikutip Detik.com.

Advertisement

“Kalau dilihat komoditasnya itu adalah mesin peralatan, mekanis dan bagiannya HS 84. Kemudian mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya HS 85,” kata Kepala Badan Pusat Stastik (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat (15/10/2021) seperti dikutip Detik.com.

Disusul Jepang

Impor terbesar selanjutnya berasal dari Jepang dengan nilai US$1,40 miliar. Porsinya, sebesar 9,75% dari total impor non migas.

“Kalau kita lihat komoditas utama yang di Jepang itu adalah komoditas mesin, peralatan mekanis dan bagiannya atau HS 84. Dan juga kendaraan dan bagiannya atau dengan kode HS 87,” ujarnya.

Advertisement

Urutan ketiga ada Thailand dengan nilai US$ 0,85 miliar atau dengan porsi 5,94%.

Di bawah Thailand ada sejumlah negara di antaranya Australia, Amerika Serikat, Singapura, Korea Selatan, India, Malaysia dan Taiwan.

Jika dilihat dari barangnya, kenaikan impor paling besar terjadi di bahan bakar mineral, yang mengalami penambahan impor US$ 276,7 juta.

Advertisement

Lalu diikuti mesin peralatan sebesar US$ 63,7 juta.

“Impor non migas ini di September yang terjadi penurunan cukup besar HS 85, yaitu mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya, turun US$ 122,8 juta. Impor penambahan cukup besar kan tadi HS 27 di mana September ini bertambah US$ 276,7 juta. komoditas utamanya peningkatan impor olahan batu bara,” terangnya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif