News
Minggu, 3 Februari 2013 - 18:16 WIB

IMPOR DAGING SAPI: Jateng Surplus, Impor Tak Diperlukan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

SEMARANG – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, menyatakan stok daging sapi melimpah, bahkan surlus. “Jatang surplus daging sapi, sehingga sebenarnya tak lagi membutuhkan daging impor,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, Whitono.
Advertisement

Menurut dia, populasi sapi di Jateng saat ini tercatat sekitar 2 juta ekor. Sedangkan sapi yang siap dipotong mencapai 320.000 ekor. Dengan populasi sapi sebanyak ini, maka Jateng sudah mampu swasembada daging sapi sehingga tak membutuhkan daging sapi impor. “Jateng bahkan mampu mengirimkan sapi ke provinsi lain, seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat,” ujarnya.

Pada 2013 ditargetkan bisa mengirimkan sapi ke DKI Jakarta sebanyak 100.000 ekor dan ke Jawa Barat sebanyak 20.000 ekor. “Dari total populasi sapi nasional sebanyak 16,7 juta ekor, Jateng menyumbangkan sebanyak 2 juta ekor,” tandas Whitono.

Dengan kondisi ini, ujar dia, kalau sampai ada impor daging sapi malah merugikan peternak sapi, karena harga penjualan daging sapi lokal turun. Penurunan harga daging lokal, maka peternak sapi lokal terkena dampak sebab harga penjualan sapi juga ikut turun sehingga mengalami kerugian. “Kami menyambut baik langkah pemerintah yang mengurangi kuota impor daging sapi,” ujarnya.

Advertisement

Dia menambahkan saat ini harga sapi lokal antara Rp30.000 sampai Rp33.000 per kilogram. ”Kalau bisa Jateng tak perlu ada daging impor, sehingga nasib peternak sapi lokal akan sejahtera,” harap dia.

Terpisah, Sekretaris Fraksi PPP DPRD Jateng, Alfasadun, menyatakan pihaknya menolak daging sapi impor masuk Jateng.
”Gubernur harus berani mengambil langkah menolak daging sapi impor masuk ke Jateng,” tegas dia.

Penolakan daging sapi impor ini, lanjut dia, sebagai bentuk perlindungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng kepada peternak sapi di pedesaan. Sebab, masuknya daging sapi impor ke Jateng akan merugikan peternak sapi lokal yang jumlahnya ribuan orang. ”Kebijakan impor daging sapi hanya menguntungkan segelintir importir, namun merugikan ribuan peternak sapi lokal di Jateng,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif