News
Senin, 27 November 2017 - 23:10 WIB

Imam Korban Bom Mesir Ini Bersumpah Lanjutkan Khotbahnya

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mohammed Abdel Fattah, imam Masjid Al Rawdah, korban bom Mesir (Timeofisrael.com)

Seorang imam yang menjadi korban bom Mesir bersumpah melanjutkan khotbahnya.

Solopos.com, SOLO – Mohammed Abdel Fattah, 26, imam di Masjid Al Rawdah Sinai Utara, Mesir, bersumpah bakal melanjutkan khotbahnya yang terhenti akibat serangan bom, Jumat (24/11/2017). Dia merupakan salah satu korban selamat dari insiden mengerikan yang merenggut skitar 305 nyawa itu.

Advertisement

Saat ini, Mohammed Abdel Fattah masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Al Husayniya, Mesir. Dia mengalami luka memar akibat terinjak-injak jemaah yang menyelamatkan diri saat peristiwa nahas itu terjadi. Meski kondisinya belum pulih benar, dia bersumpah bakal melanjutkan khotbahnya yang belum selesai di kesempatan lain. Baca juga: Korban Serangan Masjid Mesir Bertambah Jadi 305 Orang

“Jika kondisi kesehatan saya telah pulih, Insyallah saya akan kembali berkhotbah Jumat depan di Masjid Al Rawdah,” kata Mohammed Abdel Fattah seperti dilansir Times of Israel, Minggu (26/11/2017).

Saat ledakan terjadi, Mohammed Abdel Fattah baru saja memulai khotbahnya. Dia terjatuh dari mimbar dan terinjak-injak jemaah yang berusaha menyelamatkan diri. “Saat ledakan terjadi, saya jatuh dari mimbar. Saya tidak bisa melihat dan merasakan apapun. Tapi, saya merasa ada tubuh bersimbah darah yang menimpaku,” sambung dia.

Advertisement

“Saya baru berkhotbah selama dua menit ketika ledakan itu terjadi. Saya sempat melihat jemaah berlarian ketakutan. Kemudian saya mendengar suara tembakan di dalam masjid. Setelah itu saya tidak mengingat apa-apa lagi,” imbuh Mohammed Abdel Fattah.

Mohammed Abdel Fattah saat itu tengah membahas soal Nabi Muhammad sebagai nabi kemanusiaan. Dia bersikukuh bakal melanjutkan khotbahnya yang sempat tertunda itu jika sudah sembuh. “Saya akan melanjutkan khotbah itu jika Allah mengizinkan,” tegasnya.

Serangan itu menewaskan 305 orang termasuk anak-anak. Sekitar 128 orang lainnya mengalami luka-luka. Tindakan keji ini dilakukan puluhan orang berseragam militer. Mereka mengepung masjid dengan jip dan meledakkan bom sebelum menembaki jemaah. Baca juga: Mesir Tetapkan 3 Hari Berkabung Nasional Pascateror Bom di Masjid

Advertisement

Tragedi mengerikan ini diperkirakan dilakukan oleh kelompok jihadis Islam. Sebab, masjid yang diserang merupakan tempat ibadah kaum Sunni yang dicap sebagai kelompok bidah. Kendati demikian, Mohammed Abdel Fattah yang telah dua tahun menjadi imam mengaku tidak takut ataupun trauma dengan kejadian itu.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif