News
Jumat, 19 Oktober 2012 - 16:32 WIB

IIBF Soloraya Targetkan Cetak 7.000 Pengusaha Baru

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO—Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Soloraya menargetkan bisa mencetak 7.000 pengusaha baru sampai dengan akhir tahun 2020.

Ketua IIBF Soloraya periode 2012-2014, Suripto, yang siap dilantik Sabtu (20/10/2012) di Grha Soloraya, menyampaikan IIBF Soloraya ingin memberikan kontribusi terhadap IIBF secara nasional yang menargetkan 1 juta pengusaha baru sampai dengan tahun 2020.

Advertisement

“Paling tidak, di satu kota atau kabupaten kami bisa mencetak 1.000 pengusaha baru,” kata Suripto, kepada wartawan, Jumat (19/10/2012).

Pemilik Rumah Makan Dapur Solo ini mengakui, usaha untuk mencapai target 1 juta pengusaha baru ini tidaklah mudah. Kesadaran untuk menjadi entrepreneur masih sangat minim. Dan Indonesia, kata dia, belum mampu memenuhi kuota minimal jumlah wirausaha yaitu 2% dari jumlah penduduk.

Apalagi, saat ini Indonesia juga tengah dihadapkan pada gempuran produk-produk asing. Selain berupaya mencetak wirausaha, IIBF juga terus menyerukan Gerakan Beli Indonesia.

Advertisement

Suripto mengatakan, tidak disadari saat ini ekonomi Indonesia masih dikuasai asing. Dia menyebutkan, 80% pasar tekstil dikuasai asing. 80% pasar farmasi, 92% industri teknologi, hingga air putih kemasan juga sudah dikuasai asing.

Dari kondisi itu, artinya banyak sekali uang rakyat Indonesia yang dibawa ke luar negeri. Misalnya, sebuah perusahaan asing yang menguasai pasar air minum dalam kemasan meraup penjualan Rp10 triliun/tahun. Perusahaan pasta gigi, sampo, sabun mandi dan lain-lain mampu mencatat penjualan Rp20 triliun/tahun. Kemudian, perusahaan susu formula yang mengendalikan 80% petani susu di Indonesia mampu meraup penjualan Rp200 triliun/tahun.
“Sementara, produk pengusaha Indonesia sangat sulit untuk masuk ke supermarket, karena supermarket membuat listing fee dan potongan harga sampai 23%, sedang produk luar justru hanya dikenai 3%,” tandas dia.

IIBF, lanjut Suripto, terus gencar mengkampanyekan Gerakan Beli Indonesia melalui komunitas-komunitas. Salah satunya, pesantren. “IIBF ingin membuat minimarket yang khusus menjual produk dalam negeri, dan minimarket itu akan kami buka di pesantren-pesantren. Gerakan Beli Indonesia akan kami mulai dari situ.”

Advertisement

Sementara, mengenai agenda pelantikan pengurus IIBF Sabtu ini, juga akan dilanjutkan dengan workshop oleh Presiden IIBF, Heppy Trenggono serta kampanye Gerakan Beli Indonesia pada Minggu (21/10) pagi, tepatnya di car free day Ngarsopura.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif