News
Kamis, 14 Maret 2013 - 08:43 WIB

IFFINA: Asmindo Soloraya Pamerkan Produk Daur Ulang

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat berbagai produk pada pameran International Furniture & Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2013 di Gambir Expo Jakarta, Senin (11/3/2013). (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis Indonesia)


Pengunjung melihat berbagai produk pada pameran International Furniture & Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2013 di Gambir Expo Jakarta, Senin (11/3/2013). (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis Indonesia)

SOLO–Sebanyak 18 pengusaha mebel Solo mengikuti pameran International Furniture & Craft Fair Indonesia (Iffina)2013 yang diselenggarakan di Jakarta International Expo, Senin-Kamis (11-14/3/2013).

Advertisement

Sesuai dengan tren, pengusaha mebel Kota Bengawan ini membawa banyak produk mebel dan kerajinan kayu daur ulang.

Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Soloraya, Muhammad David R Wijaya mengatakan peserta pameran Iffina ini terbagi menjadi dua yaitu peserta mandiri dan yang difasilitasi Pemkot Solo.  Enam perusahaan difasilitasi Pemkot Solo. Sedangkan sisanya merupakan peserta mandiri. Jika melihat animo pengunjung, ia optimistis pasar mebel di Indonesia masih akan tumbuh.

“Dari sisi pengunjung cukup banyak yang datang, sekitar 4.000 buyer [pembeli] sudah menginformasi ke panitia akan datang,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (13/3/2013).

Advertisement

Menurut David, para pengusaha mebel di Soloraya ini juga sudah mempersiapkan jenis produk yang banyak diminati di pameran. Saat ini, buyer dari luar negeri sedang melirik produk-produk daur ulang. Karena itu, para peserta pameran juga banyak yang membawa produk mebel daur ulang. Produk itu seperti meja yang dibuat dari bahan bangunan lama, modifikasi bangunan rumah, peti bekas dan bantalan rel.

“Peserta sudah mempelajari tren yang ada. Mereka juga sudah mempersiapkan barang-barang recycle yang banyak diminati buyer,” ujarnya.

Asmindo Soloraya sendiri tidak menargetkan berapa besaran transaksi yang didapatkan dalam pameran. Mereka lebih tertarik pada buyer baru yang datang ke pameran tersebut. Apalagi, efek dari pameran biasanya tidak dapat dilihat seketika. Perlu waktu sekitar dua hingga tiga bulan sampai buyer menindaklanjuti pertemuan dengan pengusaha di pameran.

Advertisement

Kendati demikian, banyaknya buyer baru yang datang membuat Asmindo Soloraya optimistis pasar mebel menggeliat pada tahun ini. Pembeli berasal dari beberapa benua seperti Asia, Eropa, Amerika dan Australia.

Sementara itu, Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Solo, Corina Endang Puji Astuti, mengatakan setiap tahun Solo selalu mengirimkan peserta dalam pameran Iffina.  Pameran ini diharapkan mampu menggaet pembeli dari dalam maupun luar negeri. Selama dua hari pameran, pengunjung di tiap-tiap stan cukup lumayan. Produk mebel dari Kota Bengawan ini cukup dilirik oleh pengunjung.

“Ada beberapa produk yang berdesain klasik kuno. Rata-rata produk diminati namun tergantung selera dari pengunjung,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif