News
Selasa, 25 Desember 2018 - 19:05 WIB

Ifan Seventeen Sempat Terkatung-Katung 2 Jam di Laut Saat Tsunami

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, PONOROGO — Riefian Fajarsyah yang terkenal dengan sapaan Ifan Seventeen menceritakan kedahsyatan bencana tsunami yang menerjang Anyer, Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12/2018) lalu.

Ditemui seusai prosesi pemakaman istrinya, Dylan Sahara, di Ponorogo, Selasa (25/12/2018), Ifan bercerita sempat terpontang-panting digulung ombak yang menghantam dan seperti merasakan sakaratul maut dalam peristiwa itu.

Advertisement

Namun, ia menyebut dirinya mendapat mukjizat hingga akhirnya bisa selamat dari bencana tersebut. Ifan menuturkan gelombang tsunami yang terjadi saat dirinya sedang mengisi acara gathering PLN itu telah merenggut nyawa istrinya, tiga personel band Seventeen, dan seorang manajernya.

“Saya enggak bisa menggambarkan kondisi saat itu. Tembok setebal setengah meter saja jebol. Jadi cukup untuk membuat tubuh manusia terpontang-panting,” ujar dia.

Ifan menyampaikan dirinya sempat terkatung-katung di tengah laut selama dua jam. “Saya selamat dari sakaratul maut,” kara dia.

Advertisement

Untuk istrinya, Ifan memohon maaf atas segala kesalahan istrinya baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Dia pun mengucapkan terima kasih atas doa yang telah disampaikan kepada istrinya dan rekan-rekannya.

“Saya memohon maaf kalau ada kesalahan. Mohon doanya juga untuk Bani, Herman, dan Andi yang juga menjadi korban,” katanya.

Ayah Dylan, Supriyanto, juga memohon maaf atas segala kesalahan anaknya selama hidup. Dia berdoa semoga anaknya meninggal dalam kondisi khusnul khatimah dan diterima di sisi Allah.

Advertisement

“Saya sudah mengikhlaskan anak saya. Saya terima kondisi seperti ini. Semoga almarhumah bisa diterima di sisi Allah,” terang dia.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif