News
Rabu, 16 Oktober 2013 - 14:50 WIB

IDUL ADHA 2013 : Pembagian Daging di Istiqlal Ricuh, 1 Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga terjebak dalam kericuhan akibat berebut masuk Masjid Istiqlal untuk mendapatkan jatah daging kurban, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2013). Seorang warga meninggal dalam kejadian tersebut sementara beberapa lainnya mengalami luka akibat terinjak-injak. (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Warga terjebak dalam kericuhan akibat berebut masuk Masjid Istiqlal untuk mendapatkan jatah daging kurban, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2013). Seorang warga meninggal dalam kejadian tersebut sementara beberapa lainnya mengalami luka akibat terinjak-injak. (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Solopos.com, JAKARTA — Pembagian daging kurban di Masjid Istiqlal, Rabu (16/10/2013) ricuh. Satu orang tewas saat mengantre dan sembilan orang pingsan. Pihak Badan Pengelola Masjid Istiqlal pun berjanji akan mengevaluasi proses pembagian.

Advertisement

Ketua Badan Pengelola Masjid Istiqlal H Mubarak mengatakan pihaknya akan mengevaluasi pembagian hewan kurban pascatewasnya seorang penerima kurban akibat kericuhan yang terjadi saat pembagian.

“Kami akan evaluasi semuanya, mana yang ada kelemahan akan diperbaiki,” ujar Mubarak di Jakarta, Rabu.

Advertisement

“Kami akan evaluasi semuanya, mana yang ada kelemahan akan diperbaiki,” ujar Mubarak di Jakarta, Rabu.

Dia menambahkan, beberapa aspek yang perlu dievaluasi seperti belum adanya posko kesehatan. Sehingga penerima kurban yang pingsan saat mengantre bisa ditangani langsung.

“Kemudian, jalur antrean juga perlu dievaluasi, bagaimana caranya agar ribuan warga penerima kurban bisa tertib,” kata dia.

Advertisement

Sementara Kabag Ops Polres Jakarta Pusat, AKBP Apollo Sinambella mengatakan sepuluh korban tersebut kini telah dibawa ke RSCM. Rata-rata korban pingsan adalah perempuan.

“Sekarang yang pingsan rata-rata sudah siuman. Sudah ditemui keluarganya juga di sana,” kata Apollo.

Namun menurut Apollo, kericuhan hanya terjadi pada antrean perempuan. Rata-rata mereka tidak sabar untuk mendapatkan daging sehingga sulit diatur.

Advertisement

“Yang laki-laki lebih tertib. Kita atur mudah. Sementara yang perempuan berdesak-desakan sambil semua ngomong. Jadi tidak mendengarkan penjelasan kita,” paparnya.

Menurutnya, pria berumur 60 tahun itu meninggal karena sakit. Sebab tidak ada aksi desak-desakan dalam antrean laki-laki.

Menurut Apollo, puncak kericuhan terjadi sekitar pukul 05.30 WIB. Pihaknya terpaksa mengatur antrean perempuan lebih ketat agar tidak aksi saling dorong dan saling injak tidak terulang kembali.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif