Solopos.com, JAKARTA -- Identitas pelaku pengunggah foto kolase Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dengan bintang porno Jepang, Shigeo Tokuda alias "kakek Sugiono", ternyata tak kalah hebohnya dengan foto itu. Betapa tidak, ternyata pengunggah foto kolase Ketua MUI pusat itu adalah Ketua MUI Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai, Sumatra Utara.
Melihat fakta itu, Wakil Ketua MUI, KH Muhyiddin Junaedi, mengaku kaget dan tak habis pikir dengan kelakuan si pelaku. "Kami merasa sangat terkejut dengan berita tersebut. Itu di luar nalar akal sehat seorang agamawan sekelas pimpinan MUI tingkat kecamatan," kata Muhyiddin, Kamis (1/10/2020), seperti dilansir detik.com.
Muhyiddin memahami adanya perbedaan pandangan politik setiap orang. Namun menurutnya harus ada batasan yang ditaati. "Kita menghargai perbedaan platform politik dalam sebuah ormas sebagai bentuk dinamika dan kedewasaan serta keberagaman. Itu dijamin undang-undang dan konstitusi. Namun ada batasan yang bisa ditolerir secara umum," ucapnya.
Lebih lanjut, Muhyiddin meminta MUI setempat segera mengambil tindakan sesuai dengan aturan yang ada. Dia juga mengingatkan kepada seluruh anggota MUI tetap menjunjung aspek moralitas untuk mewujudkan pondasi yang amanah.
"Kami berharap agar MUI setempat segera bisa mengambil kebijakan yang pas sesuai dengan PD/PRT. MUI menjunjung tinggi aspek moralitas semua pengurus dan menjadikannya sebagai fondasi untuk menentukan amanah yang diemban," ujarnya.
Kasus ini bermula ketika tangkapan layar berisi foto Ma'ruf disandingkan dengan gambar animasi wajah "kakek Sugiono" yang diunggah salah satu akun FB viral. Ada narasi "Jangan kau jadikan dirimu seperti Ulama tetapi kenyataannya kau penjahat agama. Diusia Senja Banyaklah Berbenah untuk ketenangan di Alam Barzah. Selamat melaksanakan Ibadah Shalat Jumat" yang ditulis pemilik akun.
Peringati 100 Tahun Orang Korea ke Indonesia, Wapres Ma'ruf Amin Soroti Korean Wave
Namun, unggahan itu sudah tak ada lagi di akun FB tersebut. Selain itu, pemilik akun telah menulis permohonan maaf kepada keluarga besar Ma'ruf hingga keluarga besar Ansor, khususnya Tanjung Balai. Belum diketahui motif pelaku mengunggah postingannya tersebut.