SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta–Pemilihan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas sebagai Sekjen Partai Demokrat (PD) didasarkan pada alasan rasional. Ibas dinilai sebagai sosok yang cerdas dan mumpuni serta punya potensi untuk menjadi pengganti bapaknya di masa mendatang.
“Ibas kan orangnya cerdas. Dua bulan menjadi tim sukes Andi Mallarangeng betul-betul bisa belajar, dari keblusuk sampai paham masalah. Ibas berbakat jadi politisi handal,” kata mantan Wakil Ketua Umum PD Ahmad Mubarok kepada detikcom, Jumat (11/6/2010).
Menurut politisi kontroversial ini, penunjukan Ibas menjadi sekjen tidak menimbulkan penolakan sedikitpun di internal PD. Karena, semua kader PD memahami bahwa Ibas memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin.
“Hikmah ikut Andi menjadikan Ibas tahu yang bener dan tidak. Dia cerdas menyikapi masalah, saya kira 6 bulan lagi akan tampil dia,” paparnya.
Saat ditanya apakah penunjukan Ibas didesain untuk persiapan Pilpres 2014 atau 2019 dan menjadi Ketua Umum PD 2015, Mubarok tidak ingin berspekulasi lebih jauh. Yang pasti Ibas memiliki kemampuan menjadi Sekjen PD.
“Nggak usah panjang-panjang analisisnya, sekarang biar dia jadi sekjen dulu. Jangan melihat terlalu jauh,” kata dia.
Mubarok membantah hasil survey publik yang menilai Ibas tidak layak. Menurutnya, banyak hasil survey yang tidak akurat sebagaimana tidak akuratnya hasil survey yang mengatakan Andi yang paling layak jadi ketua umum PD.
Jika tidak ada halangan, lanjut Mubarok, pengumuman pengurus PD lengkap akan dilakukan pada tanggal 15 Juni mendatang. Kalau tanggal itu masih belum siap, paling akhir tanggal 23 Juni mendatang.
“Insya Allah 15 Juni besok, atau paling lambat tanggal 23, sebulan pas dari Kongres kan,” paparnya.
dtc/rif