News
Minggu, 13 Desember 2015 - 09:30 WIB

HUT PGRI : Abaikan SE Menpan & RB, Ratusan Guru Sragen dan Wonogiri ke Jakarta

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bus yang siap membawa puluhan guru siap berangkat ke Jakarta dari depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen, Sabtu (12/12/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

HUT PGRI yang digelar di Jakarta juga akan diikuti para guru dari Sragen dan Wonogiri.

Solopos.com, SRAGEN—Puluhan guru asal Sragen bertolak ke Jakarta untuk menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Senayan yang diselenggarakan Minggu (13/12/2015). Para guru itu mengabaikan surat edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan & RB).

Advertisement

SE Menpan & RB nomor B/3903/M.PANRB/12/2015 menyebutkan guru di seluruh Indonesia diimbau menghindari semua bentuk aktivitas yang dapat mengurangi citra guru sebagai pendidik profesional. Salah satunya ikut serta dalam kegiatan perayaan guru dan peringatan HUT
PGRI pada 13 Desember yang dikemas sebagai bagian dari Hari Guru Nasional. SE itu menyebutkan semua kegiatan terkait Hari Guru Nasional 2015 telah selesai dilakukan pada puncak peringatan Hari Guru Nasional 2015 yang dihadiri Presiden Joko Widodo pada 24 November lalu.

Berdasar pantauan solopos.com, Sabtu (12/12/2015), puluhan guru berangkat ke Jakarta dengan mengendarai satu unit bus berpelat nomor H 1401 GG. Sebelum berangkat, para guru berkumpul di halaman Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka berangkat ke Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB.

Ketua PGRI Sragen, Suwardi, saat dihubungi Espos melalui pesan pendek mengaku masih berada di Magelang saat para guru asal Sragen bertolak ke Senayan. Namun, dia memastikan akan ikut serta dalam kegiatan peringatan HUT PGRI di Jakarta.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Disdik Sragen, Suwandi, sudah mengizinkan para guru bertandang ke Jakarta untuk menghadiri HUT PGRI. Dia menilai SE dari Menpan & RB tersebut datang terlambat karena keberangkatan para guru ke Jakarta sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. ”Persiapan para guru yang ingin berangkat ke Jakarta itu sudah matang. Sementara SE dari Menpan & RB datang belakangan. Kalau harus dibatalkan tentu kasihan panitia yang sudah mempersiapkan banyak hal,” kata Suwandi kepada solopos.com.

Suwandi mengklaim kepergian puluhan guru ke Jakarta tersebut tidak akan menggangu KBM. Menurutnya, para guru itu berangkat ke Jakarta setelah pelaksanaan ujian semester selesai.

Sementara itu sedikitnya 310 anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Wonogiri berangkat ke Jakarta, Sabtu, untuk tujuan serupa. Mereka diberangkatkan oleh penjabat Bupati Wonogiri, Sarwa Pramana dari pendapa Kantor Pemkab Wonogiri. Sejumlah anggota PGRI itu naik tujuh bus.

Advertisement

Ketua PGRI Wonogiri, Kusman menjelaskan, tak ada demo PGRI ke Jakarta. Menurutnya, anggota PGRI Wonogiri seusai menghadiri puncak peringatan Hari PGRI langsung kembali ke Wonogiri. “Sejumlah anggota PGRI Wonogiri ke Jakarta untuk menghadiri resepsi HUT ke-70 PGRI. Di Jakarta, semua anggota PGRI Wonogiri diminta menjaga nama baik daerah dan menjaga diri. Tidak ada demo,” tandas Kusman.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif