News
Minggu, 18 Agustus 2013 - 09:54 WIB

HUT ke-68 RI : “Saat Ini Orang Berani Malu Tapi Takut Mati”

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mantan Menteri Penerangan RI, Harmoko (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)


Mantan Menteri Penerangan RI, Harmoko (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO-Mantan Menteri Penerangan, Harmoko menegaskan, cita-cita proklamasi masih jauh. Orang berani malu namun takut mati.

Advertisement

“Pahlawan nasional adalah orang berani mati untuk memerdekakan RI. Seusai merdeka, orang berani malu dan berani mati untuk mengisi kemerdekaan. Namun saat ini, orang berani malu tapi takut mati.”

Hal tersebut diungkapkannya  saat ditemui Solopos.com usai menghadiri upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI di Kompleks Pabrik Sritex, Sukoharjo, Sabtu (17/8/2013).

Pendiri Ponpes Hanacaraka di Wonogiri ini berharap, filosofi UUD 1945 dan isi teks proklamasi kembali direnungkan dan dijalankan agar kemakmuran rakyat Indonesia terwujud.  “Saat ini [kehidupan] jauh dari cita-cita proklamasi. Karenanya materi UUD 1945, proklamasi dan Pancasila hendaknya dikembangkan di masing-masing pondok pesantren.”

Advertisement

Harmoko juga berharap, industri didirikan ke daerah-daerah agar tidak lagi ada pengangguran. Menurutnya, pendirian pabrik di daerah-daerah akan mempercepat pemerataan pembangunan dan peningkatan ekonomi.

Sementara Presiden Direktur PT. Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, menjadi inspektur upacara dalam kesempatan tersebut. Upacara dihadiri Danrem 074/Warastratama, Kol (Inf) Mulyo Aji, Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol (Inf) Jimmy Ramoz Manalu, Kapolsek Sukoharjo Iptu Kadek, para buyer, supplier dan rekan bisnis lainnya.

Iwan mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak melalui pemberian namun hasil perjuangan rakyat Indonesia. “Walau kini mereka [pejuang] telah tiada tetapi semangat mereka akan tetap hidup di hati sanubari rakyat Indonesia. Jasa dan pengorbanan mereka tidak pernah pudar namun semakin menyinari kehidupan bangsa Indonesia.”

Advertisement

Iwan berharap momentum HUT RI dijadikan sarana menumbuhkan kembali rasa persatuan dan kesatuan tanpa membedakan suku, agama, kelompok maupun golongan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif