News
Kamis, 12 Februari 2015 - 13:55 WIB

HUKUMAN MATI : Menlu Tegaskan Indonesia Konsisten Lawan Kejahatan Narkoba

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi (JIBI/Solopos/Antara)

Hukuman mati akan dilaksanakan terhadap dua terpidana narkoba Bali Nine asal Australia.

Solopos.com, JAKARTA – Hukuman mati bagi terpidana kasus narkoba menuai kontroversi. Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menegaskan Indonesia konsisten melawan kejahatan narkoba karena berdampak luas terhadap warga negara Indonesia.

Advertisement

“Saya berhubungan dengan Julie Bishop [Menlu Australia] dua kali, komunikasi berjalan konsisten. Kami sampaikan ini kebijakan Indonesia bukan melawan negara namun melawan kejahatan,” kata Retno, Kamis (12/2/2015), sebelum Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran terancam segera dieksekusi mati setelah Presiden Joko Widodo menolak permohonan grasi keduanya.

Angota komplotan Bali Nine itu ditangkap pada 17 April 2005 di Bali saat berusaha menyelundupkan 8,3 kilogram heroin yang diperkirakan nilainya sekitar Rp40 miliar ke Australia dan divonis mati pada tahun berikutnya.

Advertisement

Lebih lanjut, Retno menjelaskan kejahatan narkoba di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Hal itu menurut dia karena dahulu Indonesia jadikan negara transit perdagangan narkoba namun saat ini menjadi negara tujuan perdagangan narkoba.

“Apakah kejahatan itu akan kita biarkan? Karena berapa harga yang harus dibayar [dari kerugian dampak narkoba],” ujar dia.

Sementara, Pemerintah Australia terus melakukan upaya untuk menyelamatkan dua warga negaranya yang akan dieksekusi.

Advertisement

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan pemerintahnya tidak akan menyerah untuk melakukan upaya membebaskan dua warganya tersebut.

“Kami terus meminta orang-orang yang punya pengaruh dan kontak dengan pemerintah Indonesia untuk melakukan kontak sekarang dan membuat representasi,” ujar Julie

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif