News
Senin, 23 Februari 2015 - 23:30 WIB

HUKUMAN MATI : Jokowi Cuek Rayuan PM Australia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perdana Menteri Australia Tony Abbott (JIBI/Solopos/Reuters)

Hukuman mati terhadap duo Bali Nine asal Australia membuat pemerintah negara itu terus merayu Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Segala upaya dilakukan oleh Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott, dalam rangka mengambil hati Presiden Jokowi agar mengabulkan grasi terhadap dua anggota kasus penyelundupan heroin “Bali Nine”.

Advertisement

Presiden Jokowi menegaskan eksekusi mati terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran tetap dilaksanakan. Sikap tegas tetap ditunjukkan meskipun Tony Abbott berulangkali melancarkan manuver. termasuk mengungkit kembali soal bantuan tsunami Aceh 2004 silam.

“Oh tidak [pengaruhi hukuman mati]. Itu kedaulatan kita,” kata Presiden Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma setiba kunker dari Banten, Senin (23/2/2015).

Tony Abbott menyinggung dana miliaran dollar yang dikucurkan Australia ketika bencana tsunami seolah-olah ditukar dengan nyawa kedua terpidana mati. Hal itu memicu gelombang reaksi masyarakat dengan mengumpulkan koin untuk Abbott.

Advertisement

Menyikapi hal tersebut, Presiden Jokowi mengatakan negeri Kanguru sudah klarifikasi pernyataan perdana menteri lewat Menlu Australia Julie Bishop kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bishop menghubungi JK untuk menjelaskan pernyataan Abbott yang seolah-olah mengaitkan bantuan Tsunami Aceh dengan eksekusi mati Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

Menurut JK di Istana Bogor pekan lalu mengatakan dalam perbincangan via telepon tersebut, Julie Bishop menuturkan niat Australia untuk terus menjalin kerjasama dalam bidang ekonomi, pertahanan, dan perang terhadap narkoba.

“Jadi Menlu Bishop menjelaskan bahwa salah pengertian itu. Dia ingin mengatakan sejak dulu hubungan Indonesia-Australia bagus, termasuk pada waktu tsunami itu partisipasi Australia baik. Ini dimaksudkan bahwa Australia mau melanjutkan kerjasama itu,” tutur JK.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif