News
Rabu, 29 April 2015 - 06:41 WIB

HUKUMAN MATI : Didor Pukul 00.25 WIB, 8 Jenazah Tinggalkan Nusakambangan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi eksekusi mati (JIBI/Solopos/Dok.)

Hukuman mati terhadap 8 terpidana kasus narkoba telah dilakukan tengah malam tadi.

Solopos.com, CILACAP — Proses eksekusi mati terhadap delapan terpidana kasus narkoba dilakukan pada Rabu (29/4/2015) sekitar pukul 00.25 WIB, di Pulau Nusakambangan, Cilacap. Ambulans pembawa jenazah pun tiba di Dermaga Wijayapura.

Advertisement

Sekitar pukul 05.00 WIB mulai berdatangan ambulans dari Nusakambangan ke Dermaga Wijayapura untuk selanjutnya mengantar jenazah ke tempat persemayaman dan pemakamannya masing-masing.

Iring-iringan yang berdatangan pertama secara berurutan adalah mobil pengawal polisi lalu lintas, ambulans, ambulans, mobil kedutaan Australia dan ditutup mobil polisi lagi. Diduga kuat iringan tersebut membawa jenazah duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Selang beberapa menit, muncul lagi iring-iringan berikutnya secara berurutan satu mobil polisi yang mengiringi satu ambulans. Besar kemungkinan, di dalam ambulans tersebut terdapat jenazah Martin Anderson alias Belo (asal Nigeria).

Advertisement

Iring-iringan berikutnya, yaitu mobil diplomat, mobil polisi dan mobil ambulan.Diduga dalam ambulans tersebut terdapat jenazah Raheem Agbaje Salami (asal Spanyol). Kemudian beriringan juga satu mobil polisi yang mengawal satu ambulans yang diduga membawa Sylvester Obieke Nwolise (asal Nigeria).

Iringan serupa kembali muncul yang diduga membawa jenazah Rodrigo Gularte (asal Brasil), disusul kemudian dengan ambulans yang mengankut jenazah Okwudili Oyatanze (asal Nigeria). Dan diikuti iring-iringan ambulans yang membawa jenazah Zainal Abidin (asal Indonesia).

Rombongan terakhir yang terlihat secara berurutan adalah mobil polisi, mobil mini bus berwarna hijau yang mengangkut diduga keluarga terpidana mati, disusul di belakangnya mobil milik tim disaster victim identification (DVI) Polri yang dibuntuti dua mobil polisi.

Advertisement

Iring-iringan itu bergerak dari Pulau Nusakambangan dengan Kapal Pengayoman IV menuju Dermaga Wijayapura untuk selanjutnya pergi ke lokasi persemayaman dan pemakaman para terpidana mati masing-masing.

Dilaporkan TV One live dari Dermaga Wijayapura, Cilacap, dari seorang sumber yang melihat tim penjemput, sekitar Selasa (28/4/2015) pukul 23.30 WIB, membawa para terpidana mati tersebut menggunakan mobil. Mereka dibawa ke tempat eksekusi yang diyakini tak jauh dari dermaga tersebut.

Tempat eksekusi mati memang berada tak jauh dari dermaga. Dalam tayangan live TV One semalam, iring-iringan mobil menuju lokasi eksekusi bisa terlihat dari Dermaga Wijayapura. Tim medis datang sebelum eksekusi dilakukan atau tak lama sebelum para terpidana mati itu dijemput ke lokasi eksekusi.

Saat eksekusi, keluarga para terpidana stand by di LP Besi Nusakambangan untuk menjemput jenazah seusai eksekusi dilakukan dan jenazah dimandikan. Eksekusi tersebut diduga dilakukan di sebuah lapangan tembak di Nusakambangan, tepatnya di lembah di antara dua bukit yang dekat dengan sebuah pos polisi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif