News
Kamis, 8 Desember 2011 - 11:12 WIB

Hujan deras, ratusan warga Mundon bersiap mengungsi ke Klaten

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Wonosari (Solopos.com) – Hujan yang terus mengguyur Gunungkidul semalam hingga pagi ini membuat ratusan warga Dusun Mondon, Desa Tancep, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul harus bersiap untuk mengungsi ke tempat lebih aman hingga ke Klaten yang berbatasan langsung dengan dusun tersebut. Aktivitas itu biasa dilakukan oleh 96 KK terdiri 296 jiwa yang terancam longsor ketika intensitas hujan deras atau dengan durasi waktu yang lama.
Advertisement

“Semalam di sini hujannya lumayan deras, sampai pagi ini juga turun hujan, kalau berkelanjutan sampai siang warga kami instruksikan untuk turun ke tempat lebih aman, sudah biasa seperti itu,” terang Purnama, Kepala Dukuh Mundon, Desa Tancep kepada Harian Jogja, Kamis (8/12/2011).

Terakhir kali ratusan warga terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka yakni dilakukan pada pekan lalu saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Ratusan warga terpaksa mengungsi dengan menumpang ke rumah milik warga yang berada di bawah hingga perbatasan Klaten supaya aman. Warga, kata Purnama, sudah siap dan menerima konsekuensi tersebut lantaran enggan direlokasi.

Tawaran relokasi dari Pemkab Gunungkidul beberapa waktu lalu ditolak warga karena khawatir kawasan baru tempat yang ditinggali kurang memberikan jaminan hidup, karena harus memulai dari awal upaya mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Advertisement

“Masih bulan November kira-kira seminggu yang lalu hujannya deras saya ngecek saluran air, kemudian saya instruksikan turun semua. Tidak ada tempat khusus pokoknya asal aman saja, ada yang menempati rumah warga Klaten banyak,” imbuh Purnama.

Meski daerah kawasan paling rawan longsor, tetapi beberapa kendala antisipasi masih kerap dialami warga. Seperti listrik mati yang terjadi secara terus menerus saat hujan turun sedangkan dusun tersebut tidak memiliki genset. Sebelumnya Kesbangpolinmas PB Gunungkidul pernah mengirimkan genset akantetapi, kata Purnama saat ini sudah diambil lagi dan tidak berada di dusunnya.

“Hujan turun 90% pasti listrik mati. Di sini masih mengikuti saluran PLN Gunungkidul,” ujarnya. Karena itu pihaknya berharap kepada PLN Gunungkidul agar memberikan kebijakan khusus perihal sering matinya listrik saat hujan turun.

Advertisement

JIBI/Harian Jogja/ton

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif