News
Senin, 8 Oktober 2012 - 10:28 WIB

Hugo Chavez Kembali Terpilih Pimpin Venezuela

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pendukung Presiden Hugo Chavez berkumpul di depan Istana Kepresidenan Miraflores di Ibukota Venezuel, Caracas, untuk menyambut hasil Pemilu presiden yang mengukuhkan Chavez untuk masa jabatan berikutnya, Minggu (7/10/2012) malam waktu setempat. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Pendukung Presiden Hugo Chavez berkumpul di depan Istana Kepresidenan Miraflores di Ibukota Venezuel, Caracas, untuk menyambut hasil Pemilu presiden yang mengukuhkan Chavez untuk masa jabatan berikutnya, Minggu (7/10/2012) malam waktu setempat. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

CARACAS – Presiden Venezuela Hugo Chavez kembali terpilih dalam Pemilu presiden di negeri Amerika Latin itu. Kemenangan Chavez memupus harapan kalangan oposisi untuk mengakhiri 14 tahun masa pemerintahan presiden berhaluan sosialis itu.
Advertisement

Chavez, 58, berdasarkan perhitungan pada Minggu (7/10/2012) waktu setempat berhasil meraup 54,42 persen suara pada saat suara yang dihitung sudah mencapai 90 persen. Rivalnya, Henrique Capriles, 44, meraup 44,97 persen. Para pendukung mantan perwira militer itu langsung turun ke jalanan Ibukota Caracas untuk merayakan kemenangan Chavez yang memang diidolakan warga miskin. Bagi sejumlah negara sosialis di kawasan Amerika Latin, kemenangan Chavez juga cukup melegakan karena selama ini pemerintahan Chavez cukup murah hati berbagi rezeki dari minyaknya.

Di sisi lain kubu oposisi yang saat ini banyak dinilai jauh lebih kuat saat menyongsong Pemilu dibandingkan masa-masa sebelumnya langsung dirundung mendung. Banyak simpatisan opisisi yang langsung menangis saat tahu hasil Pemilu. Kini kaum oposisi harus segera memulihkan diri dan bersiap untuk menghadapi Pemilu lokal Desember mendatang.

Sejak berkuasa tahun 1999, Chavez langsung menarik perhatian dunia dengan pencitraan sikapnya sebagai tokoh antiimperialisme. Dia suka memancing ketegangan dengan AS seraya merangkul banyak pemimpin negeri yang selama ini disisihkan atau dicurigai dunia Barat seperti Iran atau negara-negara eks Uni Soviet. Di dalam negeri, Chavez juga membangun citra sebagai pembela kaum miskin dan sebagai pewaris semangat tokoh antikolonialisme Amerika Latin, Simon Bolivar. Memanfaatkan mengucurnya pendapatan negara dari kenaikan harga minyak, dia merilis banyak program pengentasan kemiskinan dan pelayanan kesejahteraan rakyat. Dia juga memanfaatkan latar belakangnya sebagai rakyat jelata dan kemampuannya untuk berorasi selama berjam-jam untuk menggalang dukungan rakyat bawah.

Advertisement

Di sisi lain, meningkatnya perolehan suara dari kaum opisisi juga bisa menjadi sinyal bahwa makin banyak orang yang tak puas dengan kinerja Chavez yang dinilai gagal memperbaiki kerusakan infrastruktur dasar seperti sarana transportasi, pasokan listrik dan korupsi yang merajalela di semua lini dan sektor.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif