News
Rabu, 1 Februari 2012 - 19:40 WIB

HUBUNGAN TALIBAN-PAKISTAN: Dokumen NATO Sebut Taliban Akan Rebut Kembali Afghanistan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PEJUANG TALIBAN -- Sejumlah mantan pejuang Taliban antre untuk menyerahkan senjata mereka sebagai bagian keikutsertaan mereka dalam program rekonsiliasi dan rehabilitasi pemerintah Afghanistan, belum lama ini. Sebuah dokumen rahasia NATO yang dibocorkan menyebut bahwa kelompok Taliban yang didukung Pakistan akan mengambil alih kekuasaan di Afghanistan sepeninggal pasukan keamanan internasional pimpinan NATO. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

PEJUANG TALIBAN -- Sejumlah mantan pejuang Taliban antre untuk menyerahkan senjata mereka sebagai bagian keikutsertaan mereka dalam program rekonsiliasi dan rehabilitasi pemerintah Afghanistan, belum lama ini. Sebuah dokumen rahasia NATO yang dibocorkan menyebut bahwa kelompok Taliban yang didukung Pakistan akan mengambil alih kekuasaan di Afghanistan sepeninggal pasukan keamanan internasional pimpinan NATO. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

KABUL – Taliban dengan dukungan Pakistan akan kembali merebut kontrol atas Afghanistan setelah pasukan NATO muncur dari negara tersebut. Demikian bocoran dari dokumen rahasia NATO yang diterbitkan surat kabar The Times, Rabu (1/2/2012).
Advertisement

Juru bicara pasukan internasional di Afghanistan (ISAF) pimpinan NATO, Letnan Kolonel Jimmie Cummings, mengonfirmasi keberadaan dokumen tersebut tapi mengatakan itu bukanlah studi strategis operasi. “Dokumen rahasia yang dipertanyakan ini adalah kompilasi dari pendapat tahanan Taliban. Itu bukan analisa, juga tidak dimaksudkan untuk dianggap analisa,” ujarnya seperti dilansir yahoonews.

Meskipun dinyatakan bukan sebagai hasil analisa militer, laporan tersebut bisa ditafsirkan sebagai penilaian tentang beratnya perang yg berlangsung atau juga kemungkinan pengakuan kekalahan. Perang Afghanistan kini memasuki tahun ke-11 sejak Amerika Serikat menyatakan perang terhadap teroris pada 2001, kini difokuskan menutup kemungkinan bagi Taliban untuk kembali berkuasa.

Dokumen ini juga memperkuat pandangan garis keras Taliban, mereka tak harus bernegosiasi damai dengan AS ataupun pemerintah tak populer Afghanistan, Presiden Hamid Karzai. Seperti dikutip The Times, dokumen itu menyatakan badan intelijen Pakistan, Inter-Services Intelligence (ISI), telah membantu Taliban dalam mengarahkan serangan terhadap pasukan asing.

Advertisement

Tuduhan yang muncul dalam dokumen itu langsung memicu respons kuat dari Pakistan. “(Tuduhan) itu sembrono. Kami berkomitmen untuk tidak mengintervensi di Afghanistan,” ujar juru bicara Menlu Pakistan, Abdul Basit.

Menurut The Times laporan “sangat rahasia” itu disusun bersama-sama oleh militer AS di pangkalan militer Bagram, Afghanistan, pada bulan lalu untuk para petinggi NATO. Selain The Times, BBC juga melaporkan kebocoran dokumen militer ISAF tersebut.

Kedutaan AS di Kabul menolak mengomentari laporan tersebut. Tuduhan ini kemungkinan menambah ketegangan hubungan antara kekuatan Barat dan Islamabad, yang telah lama membantah memberi dukungan terhadap kelompok-kelompok militan penentang pemerintah dukungan AS di Kabul.

Advertisement

JIBI/SOLOPOS/Niken Ari Purwanti

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif