News
Jumat, 24 Juli 2015 - 03:50 WIB

HOTEL DI SOLO : Lebaran, Okupansi Hotel Tembus 100%

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamar hotel (JIBI/Bisnis/Paulus Tandi Bone)

Hotel di Solo pada saat Lebaran ikut meraup berkah dengan tingginya okupansi.

Solopos.com, SOLO—Tingkat hunian atau okupansi hotel di Solo meningkat pesat saat libur Lebaran 2015. Bahkan, tidak sedikit tamu yang kecele lantaran kamar di hotel sudah penuh.

Advertisement

Pejabat Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, MSU Adji, mengatakan penuhnya hunian kamar tersebut hampir menyeluruh pada semua jenis hotel, baik berbintang maupun non bintang. Puncak okupansi tertinggi terjadi pada H-1 dan H+1 Lebaran.

Menurutnya tamu didominasi dari luar kota yang merupakan pemudik yang melintasi Kota Bengawan. “Saat Lebaran okupansi hotel di Solo hampir semuanya penuh. Rata-rata tamu menginap selama satu malam karena memang transit saja di Solo,” urainya saat dihubungi solopos.com, Kamis (23/7/2015).

Advertisement

Menurutnya tamu didominasi dari luar kota yang merupakan pemudik yang melintasi Kota Bengawan. “Saat Lebaran okupansi hotel di Solo hampir semuanya penuh. Rata-rata tamu menginap selama satu malam karena memang transit saja di Solo,” urainya saat dihubungi solopos.com, Kamis (23/7/2015).

Meski okupansi mencapai 100%, menurutnya, hal tersebut tidak terlalu berdampak signifikan terhadap kondisi hotel di Solo. Apalagi, kondisi perekonomian di Indonesia hingga saat ini belum stabil.

“Saya kira tidak terlalu berdampak dan biasa saja karena tamu mayoritas menginap satu malam saja,” tuturnya.

Advertisement

Menurutnya hal tersebut justru merupakan awal dari pertarungan hotel. Hal itu mengingat banyaknya kompetitor hotel yang ada di Kota Solo. Jumlah kamar di hotel pun sangat banyak, yaitu lebih dari 5.000 kamar dengan lebih dari 40 hotel berbintang.

Dia meminta agar pemerintah peduli terhadap perkembangan hotel yang ada di Solo. Dia juga berharap agar penyerapan APBD maupun APBN bisa lebih dipercepat.

“Penyerapan APBN saat ini masih rendah dan jika seperti ini terus akan berdampak serius. Sektor lain bahkan sudah banyak karyawan yang di PHK (pemutusan hubungan kerja), nah ini hotel yang belum. Pemerintah juga harus turun tangan,” paparnya.

Advertisement

Selain itu, kondisi serupa juga terjadi di Syariah Hotel Solo. Public Relations Officers Syariah Hotel Solo, Paramita Sari Indah, mengatakan okupansi mencapai 98%.

“Okupansi menembus 98 persen. Dari 378 kamar, bisa sampai terisi hingga 370 kamar,” ujarnya. Menurutnya, mayoritas tamu melakukan booking secara langsung maupun melalui online travel agent.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif