News
Rabu, 11 Mei 2011 - 05:33 WIB

Hotel bintang 1 dan 2 di Solo masih berpeluang

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Widodo (Espos/dok)

Solo (Solopos.com) – Pendirian hotel baru di Kota Solo saat ini hanya terbuka bagi hotel bintang satu dan bintang dua. Sementara, untuk hotel bintang empat dan lima, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menegaskan mulai dikendalikan tanpa ada batas waktu.

Joko Widodo (Espos/dok)

Advertisement
Hal ini diungkapkan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), Selasa (10/5). “Kami tidak menghentikan izin pendirian hotel baru. Kami hanya berusaha mengendalikan. Caranya, untuk hotel bintang satu dan bintang dua masih bisa, silakan kalau ada yang mau bangun di Solo, tapi untuk hotel bintang empat dan lima, kami kendalikan untuk sementara waktu,” tutur Jokowi.

Ia menegaskan, pengendalian itu bukan berarti menghentikan izin hotel baru. “Hanya kami kendalikan. Karena kalau nanti pasar sudah benar-benar luas, market hotel tumbuh signifikan, peluang bagi hotel bintang empat dan lima ada kemungkinan kami buka lagi.”

Saat ini di Kota Solo akan dibangun delapan hingga tiga belas hotel baru lagi. Di mana, dari wacana pembangunan hotel tersebut banyak kalangan hotel yang ketar-ketir, mengingat market industri hotel di Solo belum seimbang.

Advertisement

Jokowi menyampaikan kunci agar market industri hotel bisa tumbuh signifikan adalah pembangunan exhibition hall yang diakuinya masih menemui kendala dan belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.

Dari wacana ini, Pejabat Humas Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Bambang Gunadi, menyambut baik upaya pengendalian hotel berbintang. Tetapi, menurut Bambang, dari delapan hingga tiga belas hotel yang saat ini sudah antre membangun, Pemkot perlu mempertimbangkan waktu pembangunan hotel-hotel tersebut. “Kalau bisa Pemkot mengatur agar hotel-hotel itu dibangun bertahap. Dua hotel dibangun, kemudian evaluasi. Jika pasar masih memungkinkan, lanjutkan untuk hotel yang lain. Jangan bersamaan, mengingat pasar Solo belum seimbang.”

haw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif