News
Kamis, 12 Mei 2011 - 22:56 WIB

Honda pimpin pasar Solo

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - HONDA SPACY -- Honda masih memimpin pasar sepeda motor Kota Solo. Munculnya model baru seperti Honda Spacy Helm In, seperti terlihat di foto, menjadikan persaingan pasar makin ketat.

Solo (Solopos.com) – Produsen sepeda motor Honda dan Yamaha bersaing ketat menguasai pasar Soloraya. Honda tercatat memenangkan pasar sepeda motor semua tipe di Kota Solo dan Boyolali. Sedangkan Yamaha menguasai penjualan sepeda motor di Sragen, Wonogiri dan Karanganyar.

HONDA SPACY -- Honda masih memimpin pasar sepeda motor Kota Solo. Munculnya model baru seperti Honda Spacy Helm In, seperti terlihat di foto, menjadikan persaingan pasar makin ketat. (JIBI/Bisnis/dok)

Advertisement
Data penjualan sepeda motor triwulan I 2011 yang diperoleh Espos, menyebut di Kota Solo, Honda menguasai market share 46,66%, disusul Yamaha dengan market share 42,8%. Di Boyolali, Honda menguasai 48% pasar dan Yamaha 42%.

Sebaliknya, di Sragen, Yamaha mampu menguasi 51,6% pasar, diikuti Honda di tempat kedua dengan 41,6% pasar. Di Wonogiri, Yamaha kokoh di tempat pertama dengan penguasaan pasar 50%, disusul Honda sebesar 35%. Sedangkan di Karanganyar, Yamaha mampu menguasai 47% pasar dan Honda 43% pasar. Di tempat ketiga, di setiap daerah, Suzuki mengusai pasar antara 5,8% hingga 14%.

Area Sales Manager Honda Kurnia Kasih Solo, Suharto, mengatakan tren penjualan Honda cenderung meningkat dibanding periode yang sama tahun 2010. Terutama di Kota Solo, dia mengaku lonjakan penjualan terjadi sangat besar. Menurut dia, banyaknya ragam sepeda motor yang ditawarkan Honda menjadi keunggulan yang membuat masyarakat semakin jatuh cinta pada Honda. “Kami tawarkan banyak varian dengan harga yang kompetitif. Awal tahun ini saja sudah ada empat kali rilis varian baru. Yang terakhir Honda Spacy. Ini sangat membantu penjualan,” terang dia.

Advertisement

Harto, sapaannya, menambahkan penjualan Honda kini tidak hanya didukung tipe manual, melainkan juga matik. Bahkan, di 2011, dia menduga kecenderungan penjualan motor transmisi matik bisa mengalahkan transmisi manual. Kepraktisan matik memberi alasan tersendiri bagi penggunanya. Pertumbuhan positif Honda di Solo juga didukung berbagai kegiatan yang digelar pihaknya. Selama triwulan I 2011, pihaknya mencatat lebih dari 2.800 unit terjual. Sedangkan di kabupaten lain di Soloraya, penjualan bisa mencapai 1.400 unit-2.700 unit di tiap wilayah.

Sementara itu, pihak Yamaha mengaku penjualan semua tipe Yamaha tetap tumbuh di Soloraya, berkisar 5%-10%. Pertumbuhan diakui tidak seagresif tahun lalu, di mana tercatat penjualan pada 2010 meningkat 20% dibanding tahun 2009. Supervisor Promotion Yamaha Area Jateng-DIY, Faldiansyah Perdana, menyebut penguasaan pasar sedikit melemah khususnya di Kota Solo.

Kendati demikian dia yakin pasar tetap akan tumbuh, mengingat Yamaha memiliki keunggulan yang tidak dipunyai merk lain. “Kami memang tidak banyak promo diskon seperti kompetitor. Kami fokus pada bagaimana menjaga kualitas sesuai standar dengan harga tertentu. Mungkin secara penjualan kami sedikit tergeser, tapi ini juga untuk menyelamatkan harga after sales (purnajual-red),” beber dia.

Advertisement

Seperti Harto, Faldi juga menyadari tren penjualan matik tumbuh pesat dalam setahun terakhir. Saat ini, dia menjelaskan masyarakat lebih menyukai motor transmisi matik yang lebih praktis. Apalagi, varian yang kini hadir di pasaran kian beragam. Dia melanjutkan penjualan matik di area Soloraya merangkak naik ke angka 40%-45% dibanding total penjualan Yamaha.

tsa

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif