News
Rabu, 10 Mei 2023 - 13:43 WIB

Hidup Menggelandang dan Bikin Onar di Bali, Bule Jerman Akhirnya Dideportasi

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Rumah Detensi Imigrasi Denpasar mengawal kepulangan warga negara Jerman DJ kembali ke negaranya melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (9/5/2023) malam. (ANTARA/HO-Humas Kemenkumham Bali)

Solopos.com, DENPASAR — Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar mendeportasi seorang wanita warga negara asing (WNA) atau bule Jerman berinisial DJ, 53, karena overstay 79 hari dan mengganggu ketertiban umum dengan hidup menggelandang di tanah kosong milik warga.

Kepala Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham) Bali Anggiat Napitupulu di Denpasar, Bali, Rabu (10/5/2023), mengatakan bahwa DJ telah melanggar Pasal 78 ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan juga Perda Nomor 7 Tahun 2016 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat.

Advertisement

DJ telah dideportasi melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada tanggal 9 Mei 2023 pukul 19.10 WITA dengan tujuan akhir Frankfurt International Airport, Jerman dengan dikawal oleh tiga petugas Rudenim Denpasar.

Dalam pemulangan DJ sampai ke negaranya, dia didampingi oleh seorang dokter dan seorang pendamping kekonsuleran karena adanya masalah kesehatan yang dialami DJ.

Advertisement

Dalam pemulangan DJ sampai ke negaranya, dia didampingi oleh seorang dokter dan seorang pendamping kekonsuleran karena adanya masalah kesehatan yang dialami DJ.

DJ yang telah dideportasi akan dimasukkan dalam daftar penangkalan ke Direktorat Jenderal Imigrasi.

“Setelah kami melaporkan pendeportasian, keputusan penangkalan lebih lanjut akan diputuskan Direktorat Jenderal Imigrasi dengan melihat dan mempertimbangkan seluruh kasusnya,” kata Anggiat.

Advertisement

DJ kali pertama tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, pada tanggal 18 Maret 2022. Perempuan dari negeri Bavaria tersebut datang ke Bali untuk berlibur dengan menggunakan visa kunjungan saat kedatangan atau visa on arrival (VoA) yang berlaku sampai dengan 16 April 2022.

Selanjutnya, pada tanggal 4 Juli 2022, DJ diamankan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Badung karena adanya laporan masyarakat yang mengaku resah akan keberadaan yang bersangkutan setelah dilaporkan hidup menggelandang dan tinggal di rumah kosong di kawasan Petitenget, Kuta Utara, Badung, Bali.

Atas dasar laporan tersebut, DJ menjadi subjek orang telantar sehingga telah melanggar Perda Nomor 7 Tahun 2016 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat.

Advertisement

DJ lantas dibawa oleh Satpol PP Kabupaten Badung ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai untuk dilakukan tindakan lanjutan sesuai dengan ketentuan keimigrasian.

Seturut pengakuan DJ, selama tinggal di Bali hidup dengan mengandalkan tabungan yang dimilikinya. Dia tidak bisa menarik uang dari rekeningnya sejak 14 April 2022 hingga berujung kehabisan uang, overstay, dan terlunta-lunta.

Atas kendala tersebut pula, saat itu dia belum menyampaikan permasalahannya kepada pihak kedutaan dan keluarganya karena telepon genggamnya juga disita oleh pihak hotel di wilayah Petitenget, Badung sebagai jaminan karena tidak bisa membayar biaya penginapan.

Advertisement

Atas kealpaannya tersebut sehingga dia overstay 79 hari.

“Walaupun yang bersangkutan berdalih hal tersebut adalah karena kealpaannya, imigrasi tetap dapat melakukan tindakan administratif keimigrasian pendeportasian yang sejalan dengan asas ignorantia legis neminem excusat (ketidaktahuan akan hukum tidak membenarkan siapa pun),” kata Anggiat.

Karena pendeportasian belum dapat dilakukan pada saat itu, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai menyerahkan DJ ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar pada hari yang sama untuk didetensi dan diupayakan pendeportasiannya lebih lanjut.

Sementara itu, Kepala Rumah Detensi Imigrasi Denpasar Babay Baenullah mengatakan bahwa DJ dideportasi setelah DJ didetensi selama 10 bulan dan 6 hari.

Pendeportasian tersebut juga setelah pihak Kedutaan Besar Republik Federal Jerman bersedia membantu dalam menyediakan tiket kepulangan DJ.

 

Sumber: Antara

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif