News
Jumat, 28 September 2012 - 14:21 WIB

Hidup dan Tragedi Marilyn Monroe: Film Terakhir, Terceraian Terakhir (XII)

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - oster film Misfits yang dibintangi Marilyn Monroe. (google)

oster film Misfits yang dibintangi Marilyn Monroe. (google)

Saat itu,Monroe mulai mengalami masalah kesehatan dan mulai menemui seorang psikiater di Los Angeles, Dr Ralph Sutandar. Monroe sering mengeluh insomnia.

Advertisement

Menurut Sutandar, Monro setelah sering mengonsumsi obat-obat penenang dari dokter-dokter sebelumnya. Pada dosis tertentu, pemberian obat penenang itu menjadi berlebihan dan membuatnya kecanduan.

Salah satu masalah yang dihadapi Monroe saat itu menurut Sutandar adalah ketegangan hubungan dengan Miller. Saat itu, ujar Sutandar, salah satu tujuannya dalam merawat Monroe adalah menurunkan kecanduannya terhadap obat-obat penenang dan alkohol.

Advertisement

Salah satu masalah yang dihadapi Monroe saat itu menurut Sutandar adalah ketegangan hubungan dengan Miller. Saat itu, ujar Sutandar, salah satu tujuannya dalam merawat Monroe adalah menurunkan kecanduannya terhadap obat-obat penenang dan alkohol.

Pada saat yang bersamaan, Monroemulai melakoni beberapa peran serius yang cukup sukses. Hingga kemudian pada 1960, dia ambil bagian dalam film yang skenarionya ditulis Miller, yang diberi judul The Misfits.

Proses pengambilan gambar mulai dilakukan pada Juli 1960, bertempat di Nevada Utara. Sebagai sutradara film adalah John Huston, dengan pemeran pembantu Clark Gable, Montgomery Clift, Eli Wallach, dan Thelma Ritter.

Advertisement

Belakangan, seorang penata setting, Susan Strasberg, menggambarkan kondisi Monroe saat itu cukup menyedihkan. “Dia setengah mati kesakitan,” tuturnya.

Hingga akhirnya pada Agustus, Monroe dilarikan keLos Angeles untuk menjalani perawatan di rumah sakit selama 10 hari. Sejumlah media menulis Monroe saat itu dalam kondisi sekarat, meskipun tak disebutkan penyakit yang dideritanya.

Bahkan,s eorang kolumnis, Louella Parsons menulis, Monroe adalah “seorang gadis yang sangat sakit, lebih sakit dari yang diduga.” Menurutnya, Monroe harus menjalani sesi terapi dengan psikiater.

Advertisement

Namun, setelah keluar dari rumah sakit Monroe kembali ke Nevada Utara untuk menyelesaikan syuting filmnya. Satu hal pasti, sekembalinya ke lokasi syuting Monroe tampak jelas menunjukkan kebenciannya kepada Miller.

Salah satu pertengkaran mereka bahkan terjadi di depan publik dan menjadi bulan-bulanan pers. Nyatanya, secara keseluruhan pengambilan gambar film itu sangat melelahkan dan cukup sulit bagi semua pihak yang terlibat. (Bersambung Bagian XIII)

Dari berbagai sumber

Advertisement

Bagian XI

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif