News
Kamis, 5 Januari 2012 - 16:54 WIB

Hidayat Nur Wahid Bakal Beri Penghargaan Pada Siswa Perakit Esemka

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hidayat Nur Wahid (JIBI/SOLOPOS/dok)

Hidayat Nur Wahid (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO – Anggota Komisi I DPR RI, Hidayat Nur Wahid mengapresiasi keberhasilan para siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Solo yang mampu merakit mobil Kiat Esemka. Bahkan politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berniat memberikan penghargaan kepada para siswa perakit mobil tersebut saat Milad PKS yang rencananya digelar April mendatang.
Advertisement

Hal itu dikemukakan Nur Wahid menanggapi sikap Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menjadikan mobil rakitan siswa SMK itu sebagai mobil dinas walikota dan wakil walikota.

“Saya sangat mengapresiasi hal itu sebagai prestasi siswa-siswa kita yang harus didukung dan didorong terus pengembangannya,” tegas Nur Wahid kepada wartawan saat peresmian Rumah Aspirasi Hidayat Nur Wahid di Kantor DPD PKS Kota Solo di Jl Slamet Riyadi Solo, Kamis (5/1/2012).

Penghargaan yang akan diberikan oleh PKS kepada para perakit mobil Kiat Esemka itu menurut Nur Wahid, bisa berupa beasiswa. “Ya bentuk penghargaannya bisa apa saja. Kemungkinan dalam bentuk beasiswa juga,” katanya. Prestasi para siswa sekolah tersebut, menurut Nur Wahid, perlu didukung penuh dan didorong untuk pengembangannya ke depan. Namun dirinya juga mengingatkan agar hal itu tidak lantas mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi para siswa tersebut.

Advertisement

“Tugas utama pelajar kan belajar. Sehingga diharapkan banyaknya pesanan dari kalangan pejabat dan tokoh-tokoh terhadap mobil rakitan para siswa sekolah ini tidak sampai mengganggu proses KBM tersebut,” tegasnya.

Ditanya apakah akan ikut memesan mobil rakitan siswa sekolah itu, Nur Wahid menyatakan belum ada rencana untuk itu. Pihaknya hanya meminta prestasi siswa yang telah mampu membuat mobil-mobil tersebut didukung dengan mengembangkan manajemen yang baik oleh pihak sekolah.

“Jangan sampai produksi secara massal justru mengganggu proses belajar siswa,” tandasnya.

Advertisement

JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif