SOLOPOS.COM - Helikopter TNI AD yang jatuh di Sleman, Jumat (8/7/2016) sore. (Istimewa/@gcosawit/@JogjaUpdate)
Helikopter TNI AD jatuh di permukiman warga di Kalasan, Sleman, hari ini. Saksi mata menyebut ada asap putih sebelum Bell 205 itu jatuh.
Solopos.com, SLEMAN — Helikopter TNI AD yang jatuh menimpa rumah di Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sedang melakukan perjalanan dari Lanud Adisoemarmo Solo menuju Lanud Adi Sucipto. Korban jiwa dipastikan dua orang, bukan tiga orang seperti disampaikan pemberitaan sebelumnya.
Keterangan yang diperoleh tim Basarnas dari saksi mata mengungkapkan ada asap putih keluar dari helikopter tersebut sebelum jatuh menimpa rumah warga. Namun saat jatuh, helikopter jenis Bell 2015 tersebut tidak mengeluarkan suara keras.
“Ada kepulan asap, jatuhnya heli tidak terlalu keras, tidak ada percikan api. Tapi ini hancur semuanya. Bagian depan helikopter ini hancur semua, dan bagian kiri. Jadi hancur saja, tidak terbelah,” kata M. Adam, anggota Basarnas yang terlibat dalam evakuasi, saat dihubungi TV One, Jumat (8/7/2016).
Hingga laporan ini diterima, tempat jatuhnya helikopter masih dikerumuni warga setempat yang ingin melihat-lihat. Sedangkan pemilik rumah yang tertimpa helikopter tidak berada di tempat saat kejadian.
Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Jaswandi, saat dihubungi TV One, Jumat petang, mengonfirmasi jumlah korban jiwa dari kru/penumpang helikopter sebanyak dua orang. Keduanya adalah Letda CPM Angga dan Serda Sirait.
“Sedangkan tiga lainnya luka, yaitu Kapten Pnb. titus, Serka Rahmat, dan Kopda Sukoco,” kata Jaswandi.
Ketiga korban luka-luka saat ini dipastikan dalam kondisi yang baik meskipun dikabarkan mengalami luka dan patah tulang. Seluruhnya sudah dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Jogja.