News
Selasa, 12 November 2013 - 13:34 WIB

HELIKOPTER JATUH : Bertambah Satu, Korban Heli Mi-17 Jatuh Jadi 14 Orang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Solopos.com, SAMARINDA--Korban tewas jatuhnya Heli MI-17 bertambah. Mendan Bilung, warga Desa Apauping, Kabupaten Malinau, menyusul korban lainnya.

“Ya benar (Mendan Bilung) dari warga sipil, asal Desa Apauping, meninggal Senin (11/11/2013) kemarin sekitar pukul 18.10 WITA di RSUD Tarakan,” kata Kapendam VI Mulawarman, Kol Inf Legowo WR Jadmiko, kepada detikcom saat dihubungi, Selasa (12/11/2013).

Advertisement

Legowo menjelaskan, dari keterangan tim dokter yang merawatnya, meski berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian dan mendapat pertolongan medis, Mendan mengalami luka serius. Belakangan Mendan didiagnosa juga mengalami penyakit ginjal.

“Lukar bakar serius juga gagal ginjal. Korban terus mengeluarkan cairan,” ujar Legowo.

Dengan begitu, sambung Legowo, korban tewas insiden jatuhnya heli MI-17 bertambah menjadi 14 orang dengan rincian 5 prajurit TNI serta 9 orang dari warga sipil. Legowo menegaskan tim dokter di RSUD Tarakan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan perawatan intensif korban yang selama dari musibah tersebut.

Advertisement

“Saat ini masih ada 3 warga sipil yang masih dirawat intensif. Ketiganya berada di ruang ICU rumah sakit Tarakan,” tutup Legowo.

Heli MI-17 mengangkut total 19 orang milik TNI AD, Sabtu (9/11/2013) pagi lalu jatuh di perbatasan Malinau dengan Sarawak, Malaysia, dan menewaskan 5 prajurit TNI serta 8 warga sipil di lokasi kejadian. Sedangkan 6 orang korban selamat berhasil dievakuasi beberapa jam usai kejadian. Heli tersebut nahas saat akan mendarat di lapangan terbuka yang berada dekat dengan pos Pamtas Malaysia. Diduga, Heli kehilangan tenaga saat akan mendarat.

Heli itu membawa logistik untuk misi membangun pos Pamtas RI-Malaysia di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Keterlibatan warga sipil adalah untuk membantu membangun pos TNI yang menjadi garda terdepan pengamanan perbatasan. Seluruh jenazah sudah berada di Tarakan usai proses evakuasi tim SAR gabungan yang berakhir, Minggu (10/11/2013) sekitar pukul 18.00 Wita.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif