News
Senin, 3 April 2017 - 21:36 WIB

Heboh Spanduk "Jakarta Bersyariah", Sandiaga Minta Turunkan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sandiaga Uno (Instagram @sandiuno)

Sandiaga Uno meminta spanduk provokatif diturunkan menyusul heboh spanduk “Jakarta Bersyariah” di berbagai tempat.

Solopos.com, JAKARTA — Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Uno, memerintahkan relawannya untuk menurunkan spanduk provokatif. Dia menuding isi spanduk-spanduk tersebut sebagai hoax.

Advertisement

“Tadi saya dikasih lihat, itu bukan suatu mempersatukan warga menurut saya itu hoax dan kami sudah memerintahkan seluruh relawan untuk membantu klarifikasi. Seandainya memungkinkan untuk negosiasi untuk diturunkan spanduknya,” kata Sandiaga di Semper, Jakarta Utara, Senin (3/4/2017), dikutip Solopos.com dari Antara.

Dalam spanduk yang fotonya juga beredar di media sosial itu, tertulis “Wujudkan Jakarta Bersyariah” dengan gambar pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Selain itu, ada beberapa poin perda yang mendukung program itu, seperti Perda Ikhtilat, Perda Khalwat, Perda Khamar, dan Perda Zina.

Menurut Sandi, spanduk-spanduk itu tidak merepsentasikan pasangan tersebut. Sandi mengaku sangat menyayangkan munculnya spanduk tersebut karena digunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk memecah belah warga.

Advertisement

“Padahal kami hadir untuk mempersatukan. Kami berdiri di tengah untuk seluruh lapisan masyarakat dan kami pastikan bahwa Jakarta akan bisa memiliki pemimpin yang dapat berbicara seluruh golongan dan kami akan rangkul dalam keberagaman,” kata Sandiaga.

Spanduk “Jakarta Bersyariah” ditemukan di beberapa lokasi di Jakarta, mulai dari wilayah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) hingga ke Cililitan. Ketua Tim Sukses Anies-Sandi, Mardani Ali Sera, mengatakan akan melaporkan hal tersebut ke pengawas Pilkada.

“Kami sedang lakukan pemetaan, pemotretan dan pencopotan bekerja sama dengan Bawaslu dan Panwascam,” kata Mardani kepada Okezone, Senin. “Kita laporkan ke kepolisian agar segera diusut,” tambahnya.

Advertisement

Mardani menjelaskan, cara-cara tersebut jika dilakukan oleh salah satu pihak yang ikut dalam penyelenggaraan pemilu bisa kena pasal diskualifikasi. Ia pun menggarisbawahi bahwa kampanye seperti itu merupakan kampanye hitam dan sudah sangat terencana. “Ini langkah black campaign sistematis dan terstruktur serta masif,” ujar Mardani.

Namun, pendapat sebaliknya diungkapkan oleh anggota tim sukses Ahok-Djarot, Guntur Romli. Melalui kicauan di Twitter, dia meragukan pernyataan kubu Anies-Sandi yang menyebut spanduk itu sebagai kampanye hitam. “Anies tak perlu bersandiwara dgn bilang tdk tahu soal spanduk2 Jakarta Bersyariah, sebaiknya tanya dulu ke pendukungnya,” kicau @GunRomli, Senin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif