Jordan menelepon ibunya melalui telepon satelit dari puncak tertinggi di dunia setinggi 29.035 kaki (8.850 meter) di atas permukaan laut. Dia mencapai puncak Everest dari sisi Tibetan.
“Dia bilang, ‘Mom, aku meneleponmu dari atap dunia,'” ujar Leigh Anne Drake bangga kepada The Associated Press di California, Amerika Serikat, di mana dia melihat kemajuan putranya lewat suatu penjejak GPS online. “Ada banyak air mata dan ‘Aku cinta kamu! Aku sayang kamu!'” Drake setengah berteriak. “Aku baru saja menyuruhnya untuk segera berkemas pulang.”
Remaja berambut ikal panjang itu memang hebat. Sebelumnya dia sukses mendaki Gunung Kilimanjaro di Afrika ketika berusia 9 tahun. Jordan bilang dia terinspirasi oleh sebuah lukisan di koridor sekolahnya tentang puncak tertinggi di tujuh benua.
“Setiap langkah aku ambil adalah akhirnya ke tujuan terbesar dalam hiduku, berdiri di atap dunia,” Jordan menulis di blognya beberapa waktu lalu.
Sebelum langkah remaja yang berwajah ramah itu, rekor pendaki termuda untuk menaklukkan Everest dilakukan oleh Temba Tsheri, asal Nepal. Dia menggapai puncak berselimut es itu dalam usia 16 tahun.
tempointeraktif/rif